Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Raih Emas, 4 Siswa Jadi Wakil Indonesia di Olimpiade Informatika Internasional

Kompas.com - 24/06/2021, 20:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Empat siswa dipastikan menjadi wakil Indonesia di ajang olimpiade informatika internasional atau IOI International Olympiad in Informatics (IOI) ke-33 secara dalam jaringan (daring).

Tim Indonesia ini telah mengikuti seleksi Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2020 dan seleksi tiga tahap pelatnas dari 30 siswa terbaik. Selanjutnya dipilih empat siswa terbaik untuk mewakili Indonesia di ajang IOI 2021.

Mereka adalah:

  • Pikatan Arya Bramajati (SMA Semesta BBS Semarang)
  • Rama Aryasuta Pangestu (SMAK Kanisius Jakarta)
  • Edbert Geraldy Cangdinata (SMA Sutomo 1 Medan) dan
  • Nicholas Patrick (SMA Cita Hati Christian Surabaya)

IOI merupakan kompetisi paling bergengsi di dunia untuk bidang informatika yang diselenggarakan setiap tahun. Tahun 2021, Singapura menjadi tuan rumah pagelaran IOI ke-33.

Target emas

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi berharap empat siswa ini dapat memberikan hasil yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.

“Kita semua mengharapkan serta berusaha mewujudkan untuk mengibarkan merah putih di IOI 2021," ujar Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Asep Sukmayadi dikutip dari rilis resmi Kemendikbud Ristek (23/6/2021)/

"Capaian ini harus menjadi inspirasi untuk bangsa ini, insipirasi bagi teman-teman sebaya di seluruh Indonesia khususnya bagi yang memiliki minat di bidang informatika. Pergilah untuk emas. Go Get Golds. Selamat berjuang,” pesan Kepala Puspresnas.

Baca juga: Lewat Ajang IFLC 2021, Bernadeta Kejar Prestasi dari Madiun ke Panggung Dunia

Salah satu peserta asal SMAK Kanisius Jakarta, Rama menceritakan pengalamannya selama mengikuti pelatihan nasional.

”Kalau pelatnas secara daring, jadwalnya malah lebih padat. Untungnya sih sudah kenal dengan beberapa teman, jadi waktu mau sharing dan mengobrol lebih enak,” ujarnya.

Berbeda dengan rekannya, Pikatan Arya Bramajati menuturkan ketidaktenangannya ketika meninggalkan soal yang belum diselesaikan.

”Biasanya saya enggak ada jadwal tetap buat belajar. Kalau lagi pengen kerjain soal ya udah belajar. Bisa sejam lebih, tapi kalau pas enggak bisa kerjain soal ya tinggal aja dulu. Kadang ya kepikiran gitu terus nyoba lagi,” ujar Pikatan.

Sebelum berkompetisi, keempat siswa harus menjalani karantina dan pembinaan intensif dengan memperbanyak latihan soal, diskusi, dan pelatihan kesiapan mental bertanding.

Untuk materi pembinaan, selain diisi oleh dosen dari berbagai universitas, juga menghadirkan para alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) yang memandu kegiatan dalam bentuk diskusi dan sparing partner.

Para siswa juga diikutsertakan dalam beberapa kegiatan latih tanding sebagai strategi dalam meningkatkan prestasi tim Indonesia. Hal ini terbukti meningkatkan prestasi tim Indonesia dalam ajang IOI dari tahun ke tahun.

Kegiatan ini mendapat bantuan dari Ikatan Alumni TOKI, yaitu para alumni peserta olimpiade informatika baik tingkat nasional maupun Internasional.

Indonesia pertama kali mengikuti IOI pada tahun 1995, di Eindhoven, Belanda. Pada saat itu, tim Indonesia berhasil meraih medali perak. Sepanjang keikutsertaannya dalam IOI, tim Indonesia berhasil meraih empat emas, 25 perak, dan 40 perunggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com