Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alumni Unair, Kuliah S2 di Rusia Berkat Beasiswa

Kompas.com - 23/06/2021, 11:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Selama 2 tahun berada di Rusia, Rizal menghadapi tantangan sisi bahasa dan kultur masyarakat.

Di mana, masyarakat Rusia yang cukup dingin namun bukan berarti cuek.

Dinginnya masyarakat Rusia, yakni tidak mau mencampuri urusan orang lain, selama tidak dilibatkan guna menghormati batas privasi.

Itulah yang dipelajari Rizal dari Rusia, selain dia jatuh cinta pada masyarakatnya yang sangat memperhatikan bahasa mereka.

Rizal menyebut, dirinya pernah ditatap dengan mata melotot oleh sekuriti saat mengembalikan kunci kepadanya dengan tersenyum.

"Tersenyum pada orang yang tidak dikenal itu hal yang aneh di Rusia," tutur dia.

Adapun tantangan lainnya, yaitu musim dingin di Rusia yang puncaknya di Bulan Desember hingga Februari. Suhunya sampai minus 35 derajat celcius.

Kesibukan di Rusia

Selain berkuliah, dia juga tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira), sebagai staf Kajian Strategis.

Baca juga: Kuliah Gratis di Universitas Pertamina Melalui Beasiswa Aperti BUMN

Selain itu, dia juga sebagai penyiar di program Sehari Bersama Rusia (Siberia) dan Asisten Manager di Radio Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia (Radio PPI Dunia).

Kesibukannya itu, tidak menjadi halangan bagi Rizal. Keduanya membuatnya semakin mengenal Rusia.

"Sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma," ungkap Rizal

Cara memperoleh beasiswa kuliah di Rusia

Dia menuturkan, beberapa alumni Unair juga pernah studi di Rusia.

Banyak beasiswa yang bisa digunakan. Informasi dapat ditemukan pada facebook Pusat Kebudayaan Rusia, atau Instagram @permiraofficial, serta laman education-in-russia.com.

Pelamar beasiswa, harus memperhatikan informasi jurusan dan kampus secara terperinci. Hal itu karena Prodi di Rusia sangat spesifik.

Baca juga: Beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship Dibuka, Simak Syaratnya

"Saran saya, jangan hanya baca informasi laman kampus yang berbahasa Inggris, karena informasinya tidak cukup lengkap. Kita perlu baca yang berbahasa Rusia, tapi terjemahkan di aplikasi penerjemahan yang kita punya, itu lebih baik," kata mahasiswa Unair lulusan 2014 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com