Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UNY: Tak Melulu Olahraga, Ini Sisi Positif Pendidikan Jasmani bagi Anak

Kompas.com - 22/06/2021, 13:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, pendidikan jasmani tidak hanya menyentuh aspek fisik saja. Tetapi lebih dari itu bisa menyentuh aspek-aspek lain yang tak kalah penting.

Ada aspek psikologis, sosial, dan spiritual. Ini sangat penting diberikan pada anak, terutama anak sekolah yang mendapat mata pelajaran pendidikan jasmani.

"Adanya mata pelajaran Pendidikan Jasmani diharapkan mampu membangun mental serta fisik anak," ujar Prof. Soni Nopembri, M.Pd., Ph.D., saat dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Yuk Kenalkan Konsep Ekonomi pada Anak dari 5 Permainan Ini

Tentu tujuan lain bisa menjadikan anak tangguh dan siap siaga menghadapi situasi apapun itu, seperti bencana alam yaitu:

  • banjir
  • tsunami
  • longsor
  • gempa

Atau bencana non alam seperti misalnya Pandemi Covid- 19 yang terjadi saat ini. Contoh lain ialah bencana sosial misal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan bullying di sekolah.

"Contohnya ketika terjadi bencana alam, anak yang sudah terlatih fisik dan mentalnya tentu tidak akan panik, mampu mencari jalan keluar dan setelah kejadian juga tidak akan mengalami trauma," terangnya seperti dikutip dari laman UNY, Selasa (22/6/2021).

Prof. Soni juga memberikan contoh lain yakni ketika anak tiba-tiba terpeleset di lantai, anak yang terbiasa berlatih fisik akan lebih kuat menahan sakit sehingga tidak akan merajuk atau menangis.

Ada aktivitas lain yang menyenangkan

Menurutnya, pendidikan jasmani tidak hanya melulu pada kegiatan olahraga saja, tapi banyak aktivitas fisik lain yang bisa dilakukan anak dan sifatnya seperti permainan yang menyenangkan sehingga anak tidak jenuh namun memberikan dampak positif bagi anak.

Ada berbagai jenis permainan tradisional yang akan menarik untuk anak seperti:

  • Gobak sodor
  • Lompat tali
  • Petak umpet
  • beberapa permainan lainnya

Baca juga: Agar Anak Tak Main Hape Terus, Yuk Coba Permainan Tradisional Benthik

Dalam permaian Gobak Sodor anak dilatih untuk lincah melihat peluang agar bisa memasuki penjagaan berlapis yang dibuat temanya.

Begitu pula dengan lompat tali anak dilatih untuk bisa berlatih melompat tinggi yang tentu membutuhkan fisik yang kuat.

Sentuh sisi psikososial

Selain itu, ada juga permainan yang sifatnya Psikososial yaitu mengajarkan anak untuk belajar bekerja sama seperti permainan “semut dan katak”, dimana salah satu anak menjadi katak dan lainnya menjadi semut.

Ketika sang semut terbaring lemah dikalahkan atau hampir dimakan oleh sang katak, maka semut yang lainya akan berbondong-bondong menyelamatkan temannya yang tidak berdaya.

Makna yang terkandung dalam permainan tersebut adalah pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam kehidupan.

Adapun beberapa aktivitas fisik berwujud olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis dan olahraga lainnya dapat menciptakan jiwa yang kuat.

Tetapi juga dapat menciptakan semangat kompetitif bagi anak sehingga mau bekerja keras dan berlatih untuk menang.

Baca juga: Sering Olahraga di Rumah? Begini Konsep ala Dekan FKOR UNS

"Dengan rutinnya anak berlatih fisik, maka tubuhnya akan kuat serta sehat, dan akhirnya mampu mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan Tuhan, disinilah salah satunya jiwa spiritualitas terbangun," jelas Prof. Soni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com