Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Faber-Castell: Refleksi Pendidikan Indonesia antara PJJ dan PTM Terbatas

Kompas.com - 14/06/2021, 16:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Model pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai masih belum optimal karena terkendala beberapa soal, antara lain; sarana penunjang, peran orangtua serta guru. Hal ini mendorong pada akhirnya Pemerintah memberlakukan model pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Hal tersebut diungkap Saufi Sauniawati dalam webinar “Refleksi Pendidikan Indonesia di antara PJJ dan PTM” yang diadakan Faber-Castell pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Saufi menilai, metode PJJ di Indonesia, tidak maksimal karena Indonesia belum siap dalam menghadapi PJJ jika dibandingkan dengan negara lain.

Saufi menjelaskan selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lainnya dalam pembelajaran jarak jauh yang selama ini berjalan, yakni adanya pemasalahan sinyal khususnya di daerah perdalaman, lalu kesibukan orangtua serta makin borosnya pembelian kouta/paket internet.

Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan/fasilitator bagi siswa didik kini harus diemban orangtua yang sudah sibuk dalam bekerja.

Hal ini, tambah Naufi, menimbulkan banyak masalah baru, diantara makin rendahnya motivasi anak dalam belajar.

Baca juga: Minggu Awal PTM Terbatas, Kemendikbud Ristek: Tidak Ada Materi Belajar

Jelang PTM terbatas

Saufi juga menambahkan beberapa hal yang perlu di cermati khususnya jelang dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang.

Saufi mengingatkan ada banyak hal perlu disiapkan orangtua dan anak, mulai dengan mencari informasi terkit aturan PTM di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan protokol kesehatan, dan kembali mendisplinkan jam tidur dan jam bangun.

Menurut Saufi, meski PTM terbatas akan diterapkan, PJJ juga akan tetap ada, seperti yang diungkap Mendikbud Madiem Makarim belum lama ini.

Dalam penyesuaian SKB 3 Menteri tersebut, disebutkan mulai Januari 2021 PTM dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat.

Karena PTM belum 100 persen, maka menurut Saufi, orangtua harus lebih cerdik dalam menyikapi pembelajaran online di masa mendatang, khususnya terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran.

Terkiat hal ini, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Christian Herawan menjelaskan pihaknya merilis "Paket Belajar Online Faber-castell" yang khusus dirancang berdasarkan hasil survei terkait proses PJJ.

 

 

Webinar ?Refleksi Pendidikan Indonesia di antara PJJ dan PTM? yang diadakan Faber-Castell pada Sabtu, 5 Juni 2021.DOK. FABER-CASTELL Webinar ?Refleksi Pendidikan Indonesia di antara PJJ dan PTM? yang diadakan Faber-Castell pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Gawai sebagai perangkat utama PJJ, berdasarkan survei dinilai kurang optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran.

Terkadang orangtua masih direpotkan dengan keharusan menyiapkan materi secara print out (dicetak kembali) setelah mendapatkan materi dari pengajar. Padahal, tambah Christian, hal ini dapat dihindari jika materi pembelajaran dapat langsung dijawab melalui gawai yang dipakai.

Baca juga: Mendikbud Ristek: PTM Terbatas Tidak Sama Seperti Sekolah Biasa

Inilah yang mendorong Faber-Castell meluncurkan "Paket Belajar Online Faber-Castell" yang terdiri atas alat tulis lengkap seperti pensil, penghapus, ballpoint, serta dilengkapi dengan stylus.

Christian berharap, stylus dalam kelengkapan belajar online ini dapat membantu siswa saat menjawab soal pilihan maupun esai, selain berfungsi menggeser layar dan juga menulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com