Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Kemendikbud Ristek Terkait PTM Terbatas di Juli 2021

Kompas.com - 09/06/2021, 09:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dilakukan pada Juli 2021.

Aktivitas PTM terbatas ini dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan.

Baca juga: PTM Terbatas, Nadiem Makarim: Siswa Tetap Jaga Protokol Kesehatan

"Harus dipahami bahwa PTM terbatas bukan dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia, tapi PTM dilakukan secara dinamis tergantung dengan situasi pandemi di wilayah masing-masing," ucap Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek Jumeri melansir laman PAUDDikdasmen, Rabu (9/6/2021).

Selain itu, kata dia PTM terbatas bukan semata-mata melaksanakan sekolah seperti pada umumnya, melainkan mengatur dan mengendalikan jumlah peserta didik.

Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan belajarnya hanya 2 hari dalam seminggu dan masing-masing 2 jam dengan peserta didik 25 persen.

Namun yang perlu dipahami juga oleh orangtua, sekolah wajib memberikan opsi tatap muka setelah bapak dan ibu gurunya memberikan izin.

Ada dua opsi bagi peserta didik yaitu PTM terbatas dan opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Bagi orangtua yang belum mantap mengirim putra dan putrinya ke sekolah boleh mengajukan untuk tetap belajar di rumah dengan mekanisme PJJ.

Selain itu, tidak kalah penting, PTM terbatas ini berbasis kepada PTM mikro yang diterapkan berdasarkan kebijakan daerahnya masing-masing.

Baca juga: Dosen Itera: Tumbuhan Ini Bisa Jadi Obat Anti Kanker

Karena satu provinsi dengan provinsi yang lain, bahkan antar kecamatan, memiliki dinamika masing-masing.

Jika ada penularan Covid-19

Jika dalam pelaksanaan PTM terbatas terjadi penularan Covid-19, maka ada beberapa langkah yang diambil. Pertama, sekolah harus menghentikan PTM.

Kemudian melakukan testing, tracing dan treatment.

"Jadi guru-guru atau murid yang mempunyai kontak erat dengan yang terkena harus dipastikan ditest, kemudian melakukan tracing dengan mencari dan melakukan tes kepada setiap orang yang telah melakukan kontak fisik," jelas dia.

Setelah itu melakukan treatment untuk guru yang mengalami sakit, segera dirujuk ke rumah sakit terdekat dan melakukan isolasi.

Lalu, lanjut dia, harus melakukan koordinasi dengan puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan sebagai mestinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com