Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Rp 8,1 Miliar, UMM Peringkat Atas Kampus Swasta Pendanaan PPKM

Kompas.com - 10/06/2021, 14:16 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek) terkait Kampus Merdeka pada tahun lalu melahirkan berbagai program.

Salah satunya adalah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi program sarjana.

Untuk kali ini, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut serta dan berhasil mendapatkan pendanaan program tersebut pada Juni ini.

Ketua tim taskforce PKKM UMM, Prof. Sujono menuturkan UMM berhasil memperoleh pendanaan lebih dari Rp. 8,1 miliar. Raihan tersebut menempatkan UMM di posisi pertama Perguruan Tinggi Swasta (PTS) penerima dana PKKM.

Baca juga: H-7 Pengumuman SBMPTN, Ini 10 PTN dengan Kuota Jalur Mandiri Terbanyak

“Kami juga berada di posisi pertama di antara 28 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memperoleh dana hibah ini,” terangnya lebih lanjut.

Adapun UMM menempati posisi kesepuluh PTN-PTS penerima bantuan pemerintah PKKM tahun 2021.

Hasil itu membawa UMM bertengger bersama Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawiajaya, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Jember, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Malang dan Universitas Tadulako di posisi sepuluh besar.

Dijelaskan Sujono, UMM yang digolongkan di Liga I mampu berkompetisi dengan PTN dan PTS dengan meloloskan empat prodinya yakni Prodi Teknik Mesin, Teknologi Pangan, Peternakan dan Akuakultur.

Sebelum diajukan, keempat prodi itu juga sudah melalui penilaian dari Universitas sehingga meningkatkan persentase lolos di tahap PKKM.

Baca juga: Telkom University Buka Beasiswa S1 Ikatan Dinas untuk Lulusan SMA/SMK

“Sebenarnya ada lima prodi dan Institutional Support System yang sudah kami ajukan, namun hanya ada empat yang lolos dan didanai,” terangnya menjelaskan.

Sujono melanjutkan, program ini memiliki tujuan yang terangkum dalam delapan indikator kinerja utama (IKU).

Mulai dari kesiapan kerja lulusan, mahasiswa dan dosen di luar kampus, kualifikasi dan penerapan riset dosen. Adapula hal-hal yang terkait dengan kemitraan, pembelajaran dalam kelas hingga akreditasi internasional.

Dosen yang juga menjabat sebagai Koordinator Asisten Rektor UMM itu berharap raihan ini bisa meningkatkan capaian akademik serta kualitas lulusan dosen dan pembelajaran yang ada di UMM.

Di samping itu, Ia ingin agar hal ini bisa dikembangkan di Prodi lain sebagai bentuk dukungan akan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digalakkan oleh pemerintah.

Selaras dengan Sujono, Wakil Rektor I UMM Prof. Syamsul Arifin, menerangkan bahwa delapan IKU yang tercantum pada dasarnya menekankan pada tiga hal. Ketiganya adalah peningkatan kualitas lulusan, dosen dan pengajar, serta Prodi.

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran D3, Bebas Biaya Kuliah dan Hidup

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com