Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Undip: Susu Tidak Buat Tubuh Gemuk

Kompas.com - 04/06/2021, 16:24 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang tidak mau minum susu, dengan alasan bisa membuat tubuh menjadi gemuk.

Anggapan itu langsung dibantahkan oleh Dosen dari Prodi Gizi Fakultas Kedokteran Undip, Etisa Murbawani.

Baca juga: Undip Putuskan Tak Kuliah Tatap Muka di Semester Gasal

Menurut dia, minum susu faktanya tidak akan membuat tubuh gemuk. Namun yang membuat gemuk adalah total asupan harian yang melebihi kebutuhan.

"Tidak semua susu membikin gemuk, tergantung jenis susu, cara atau pola mengkonsumsinya seperti apa, kapan minumnya, ditambah lagi bukan susunya yang bikin gemuk tetapi temannya dalam mengkonsumsi susu," ucap dia melansir laman Undip, Jumat (4/6/2021).

Dia menyebut, isi dari sebuah susu itu ada lemak dan zat-zat kecil yang dibutuhkan oleh manusia, seperti kalsium dan vitamin.

Namun, kata dia, jangan ada yang salah menganggap, apabila sudah mengkonsumsi susu tidak boleh untuk makan kembali.

"Itu salah, karena kita juga masih memerlukan serat atau mineral-mineral lainnya yang masih dibutuhkan tubuh di luar susu," sebut dia.

Dia menyebut, dosis minum susu bagi anak-anak dan dewasa berbeda. Baik dari segi jumlah dan jenis konsumsinya.

Dia mencontohkan, bayi baru lahir dengan organ pencernaannya hanya bisa dalam bentuk cair, utamanya air susu ibu (ASI).

"Jika asinya kurang baru digantikan dengan susu formula, kemudian setelah enam bulan ke atas diberi makanan tambahan secara bertahap," tutur dia.

Baca juga: Pakar Unair: Pemerataan Internet Jadi Tantangan Besar Indonesia

Lanjut dia mengaku, susu bukan merupakan makanan utama, melainkan sebagai pelengkap.

"Jadi tidak sebagai pengganti makanan, jadi minum susu itu tidak membuat gemuk," ujarnya.

Dia menegaskan, bila seseorang yang senang minum susu tapi takut gemuk, maka bisa memilih susu yang rendah gula dan lemak.

Bahkan, sambung dia, ada beberapa zat-zat dalam susu yang membantu memecahkan lemak.

Alhasil bisa membuat pencernaannya lebih bagus dan justru itu akan membuat proses pengurusan berat badan dengan cepat.

"Jangan takut mengkonsumsi susu, sekarang sudah banyak yang rendah lemak bahkan susu bagi penderita diabetes, namun kita tetap harus mengatur komposisi makannya seperti apa, kapan pemberiannya dan bagaimana caranya," ungkap dia.

Bila tidak tahan dengan susu sapi, maka bisa menggantinya dengan susu kedelai atau susu almond. Tapi, tetap mengkonsumsi makanan lain seperti ikan, telur, es krim, tempe, tahu dengan kandungan kalsium yang cukup banyak.

Dia menambahkan, jika seseorang mengkonsumsi susu menjelang tidur memiliki manfaat.

Baca juga: Ramalan Gempa dan Tsunami di Jawa Timur, Pakar ITS: Siaga Sejak Dini

"Jadi tidur lebih nyenyak dan nyaman, karena kandungan triptofan yang terdapat di dalam susu, sehingga kualitas tidur meningkat dengan baik," pungkas dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com