KOMPAS.com - Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada tahun ajaran baru mendatang disambut hangat oleh para orangtua.
Tatap muka terbatas ini dipercepat dengan adanya program vaksinasi di lingkungan guru dan tenaga kependidikan.
Namun orangtua berhak memilih apakah anaknya akan mengikuti pembelajaran tatap muka atau masih menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Iwan Syahril, menilai pelaksanaan PJJ selama ini sudah terlaksana dengan baik.
Baca juga: SMA Swasta Terbaik di Jakarta Pusat Berdasarkan Rerata Nilai UTBK 2020
Namun, apabila hal ini dilakukan terlalu lama maka akan berdampak negatif bagi siswa. PJJ terlalu lama bisa menyebabkan beberapa gangguan terhadap tumbuh kembang anak, antara lain:
1. Gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik motorik halus dan kasar.
2. Intelektual dan emosional anak akan mengalami gangguan.
Baca juga: Alumnus Unair Bagikan Tips Merintis Bisnis Klinik Hewan agar Sukses
3. Anak juga akan mengalami tekanan psikososial.
4. Kekerasan terhadap anak yang tidak terdeteksi.
5. Jumlah anak putus sekolah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.