Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Asep Sukmayadi
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Barat

Asep Sukmayadi. Sempat menekuni tugas pemanduan talenta dan prestasi siswa SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kini menjabat Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional, Widyaprada Madya Ditjen Dikdasmen, dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Barat.

 

Membentuk "Pasukan Muda Digital Nusantara" Sambut Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 27/05/2021, 09:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan "digital talent" dalam mewujudkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045.

Menghadapi tantangan pembangunan industri 4.O dan perkembangan masyarakat informasi, kita memerlukan barisan-barisan talenta unggul dalam mahadata (big data), kecerdasan buatan, internet of thing (IoT), hingga blockchain.

Perkembangan alat tukar atau mata uang digital, sungguh tidak kita bayangkan sebelumnya. Sebuah tantangan terbesar bagi ekonomi digital dan bahkan makro ekonomi global.

Anak-anak Indonesia harus sudah mulai berpikir kreatif dan inovatif untuk mengantisipasi perubahan-perubahan dalam keseimbangan ekonomi-politik dunia ini. Anak-anak Indonesia harus awas dan cerdas karena semua perkembangan ini memiliki potensi disrupsinya sendiri.

Ini adalah persoalan ekonomi-politik digital global, keseimbangan sistem ekonomi-politik global berpotensi terancam akibat munculnya cryptocurrency-kriptografi layaknya Litecoin, Ripple, Paycoin, Darkcoin, atau Dogecoin.

Para ahli ekonomi harus banyak berdiskusi dengan para ahli teknologi blockchain, para aktor cryptocurrency, agar bisa memitigasi semua potensi ketidakseimbangan global dan memikirkan bagaimana pengaruhnya terhadap isu ketimpangan global.

Baca juga: 17 Siswa Indonesia Siap Unjuk Kemampuan di Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2021

Pasukan talenta digital

Maka, Indonesia memerlukan barisan dan pasukan talenta yang memiliki kemampuan plastis yang mumpuni di bidang digital-talent secara komprehensif dan kolaboratif.

Tantangan ekonomi-politik digital memberikan sinyal kepada kita, bagaimana kita bisa mengindentifikasi talenta-talenta unggul di bidang informatika, matematika, sekaligus bidang ekonomi.

Tidak hanya dari sisi teknologinya itu sendiri tetapi dari sisi kemampuan/kecerdasan ekonomi. Kita memerlukan sebuah latihan kolaborasi besar yang bisa memunculkan talenta-teleta digital kita secara komprehensif-massif dan menerobos.

Sisi lain, sangat penting bagi kita melakukan transformasi pendidikan berbasis teknologi yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan/kepintaran tapi juga karakter/hati. Mengapa?

Pertama, Kemunculan cryptocurrency dan kondisi ketimpangan global serta ekonomi-ditigal adalah persoalan etika dan keadilan. Ketika bisnis keuangan digital sudah mulai bekembang bagaimana dengan kondisi ekonomi real di tengah masyarakat.

E-commerce dan perkembangan Medsos relatif sudah mampu menjadi katalisator baik bagi pemerataan kesempatan UMKM, misalnya, untuk makmur dan merebut pasar. Kondisi pandemik lebih cepat untuk mendorong itu terjadi.

Kondisi ini harus menjadi kesadaran generasi muda dan talenta-talenta masa depan kita, bahwa teknologi itu memiliki tanggungjawab moralnya sendiri yang berpulang kepada manusianya.

Itulah yang membedakan antara human-being dan robot. Robot bekerja mekanik-efektif-tepat, manusianya sendiri harus bekerja dengan hati untuk membedakanya dengan mesin yang diciptankannya.

Disamping itu, kita juga menghadapi persoalan besar betautan dengan dampak negatif dari Media Sosial dan isu keamanan data dari peretasan yang tidak bertanggung jawab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com