Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membentuk "Pasukan Muda Digital Nusantara" Sambut Indonesia Emas 2045

KOMPAS.com - Sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan "digital talent" dalam mewujudkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045.

Menghadapi tantangan pembangunan industri 4.O dan perkembangan masyarakat informasi, kita memerlukan barisan-barisan talenta unggul dalam mahadata (big data), kecerdasan buatan, internet of thing (IoT), hingga blockchain.

Perkembangan alat tukar atau mata uang digital, sungguh tidak kita bayangkan sebelumnya. Sebuah tantangan terbesar bagi ekonomi digital dan bahkan makro ekonomi global.

Anak-anak Indonesia harus sudah mulai berpikir kreatif dan inovatif untuk mengantisipasi perubahan-perubahan dalam keseimbangan ekonomi-politik dunia ini. Anak-anak Indonesia harus awas dan cerdas karena semua perkembangan ini memiliki potensi disrupsinya sendiri.

Ini adalah persoalan ekonomi-politik digital global, keseimbangan sistem ekonomi-politik global berpotensi terancam akibat munculnya cryptocurrency-kriptografi layaknya Litecoin, Ripple, Paycoin, Darkcoin, atau Dogecoin.

Para ahli ekonomi harus banyak berdiskusi dengan para ahli teknologi blockchain, para aktor cryptocurrency, agar bisa memitigasi semua potensi ketidakseimbangan global dan memikirkan bagaimana pengaruhnya terhadap isu ketimpangan global.

Pasukan talenta digital

Maka, Indonesia memerlukan barisan dan pasukan talenta yang memiliki kemampuan plastis yang mumpuni di bidang digital-talent secara komprehensif dan kolaboratif.

Tantangan ekonomi-politik digital memberikan sinyal kepada kita, bagaimana kita bisa mengindentifikasi talenta-talenta unggul di bidang informatika, matematika, sekaligus bidang ekonomi.

Tidak hanya dari sisi teknologinya itu sendiri tetapi dari sisi kemampuan/kecerdasan ekonomi. Kita memerlukan sebuah latihan kolaborasi besar yang bisa memunculkan talenta-teleta digital kita secara komprehensif-massif dan menerobos.

Sisi lain, sangat penting bagi kita melakukan transformasi pendidikan berbasis teknologi yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan/kepintaran tapi juga karakter/hati. Mengapa?

Pertama, Kemunculan cryptocurrency dan kondisi ketimpangan global serta ekonomi-ditigal adalah persoalan etika dan keadilan. Ketika bisnis keuangan digital sudah mulai bekembang bagaimana dengan kondisi ekonomi real di tengah masyarakat.

E-commerce dan perkembangan Medsos relatif sudah mampu menjadi katalisator baik bagi pemerataan kesempatan UMKM, misalnya, untuk makmur dan merebut pasar. Kondisi pandemik lebih cepat untuk mendorong itu terjadi.

Kondisi ini harus menjadi kesadaran generasi muda dan talenta-talenta masa depan kita, bahwa teknologi itu memiliki tanggungjawab moralnya sendiri yang berpulang kepada manusianya.

Itulah yang membedakan antara human-being dan robot. Robot bekerja mekanik-efektif-tepat, manusianya sendiri harus bekerja dengan hati untuk membedakanya dengan mesin yang diciptankannya.

Disamping itu, kita juga menghadapi persoalan besar betautan dengan dampak negatif dari Media Sosial dan isu keamanan data dari peretasan yang tidak bertanggung jawab.

Maka talenta-talenta unggul digital Indonesia harus menjadi bagian dari "pasukan" yang memperkuat gerakan Literasi Digital kita dan pasukan penjaga Big Data Indonesia.

Maka penanaman karakter berakhlak mulia, bergotong royong, kreatif, kritis, berkebhinekaan global, dan mandiri, adalah profile pelajar Pancasila yang kita pegang dan akan menjadi bekal soft-skill mumpuni talenta-talenta hebat kita untuk berperan sebagai pemimpin-pemimpin bangsa di bidang keahlian dan passionnya masing-masing.

Penguatan prestasi talenta muda 

Dalam hal ini Puspresnas terus mendorong penguatan talenta muda Indonesia khususnya bidang teknologi informasi ini.

Kita perkuat program identifikasi talenta, khususnya di bidang informatika dan matematika dengan penguatan di dalam sistem kompetisi yang lebih adaptif terutama karena kondisi pandemik.

Kemudian berupaya untuk menjadi bagian dari proses peningkatan mutu pembelajaran sehari-hari di sekolah dan ikut mendorong pemerataan kesempatan berprestasi seperti diarahkan oleh Bapak Menteri.

KSN-K yang kita selenggarakan dengan mekanisme semi-onlie dengan metode Assesmen Nasional adalah upaya untuk mendorong sekolah lebih memperhatikan keragaman potensi, minat, talenta dan prestasi siswa.

Kita juga terus berupaya untuk memberikan insentif lebih kepada talenta-talenta muda kita dalam menjamin karir belajar dan karir profesional talenta-talenta ini sebagai bagian dari implementasi kebijakan Manajemen Talenta Nasional (MTN).

Pemberian beasiswa talenta telah menjadi bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-10, Perluasan Beasiswa LPDP, yang telah diluncurkan oleh Bapak Menteri beberapa waktu lalu.

Bekerjasama dengan ikatan alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) kita juga aktif di forum internasional.

Bahkan kita sudah yang kedua kali tahun ini bersedia menjadi Tuan Rumah APIO secara virtual dan tahun depan kita juga akan menjadi tuan Rumah IOI 2022.

Ini adalah kesempatan emas bagai talenta-talenta Indonesia untuk ‘berpetualang” menguji kemampuan diri, berimajinasi, dan meraih mimpi.

APIO 2021 dan "pasukan digital nusantara"

Oleh karenanya, saya merasa bangga melihat 17 anak-anak kita yang bertanding mewakili Indonesia di tingkat Asia Pasifik (APIO 2021).

Mereka adalah generasi-generasi emas yang cerdas sekaligus “so cute” ya, bahkan ada yang masih SMP sudah kita coba ikut sertakan untuk bertanding. Mereka calon-calon “pasukan” digital Nusantara yang akan mengguncang dunia.

Saya yakin itu. Bicara coding dan programing mereka itu kreatif sekaligus penantang. Mereka berbinar untuk mengatakan bahwa mereka ingin jadi kebanggaan keluarga, sekolah, bangsa dan negara, tidak masalah nanti menang atau tidak yang penting bertarung sekuat tenaga.

Mereka berbangga karena berkesempatan untuk memiliki pengalaman yang belum tentu semua teman-teman sebaya mereka memilikinya.

Saya yakin mereka adalah diantara 10 terbaik di Asia Pasifik bahkan di dunia, sebagaimana kakak-kakaknya tahun lalu membuktikannya.

Kita juga memiliki team coach yang hebat lah, dan para alumni juara dunia juga kita libatkan untuk ikut membina adik-adiknya. Peran dari TOKI sangat besar untuk mengkonsolidasikan ini semua. Saya terima kasih untuk itu.

Oleh karenanya, APIO tahun ini adalah gambaran sejati dari prestasi di IOI tahun 2021 ini di Singapura dan IOI tahun 2022 di Indonesia.

Terus tekun belajar, cintai terus bidang informatika dan dunia digital sepenuh hati. Jajal berbagai tantangan kompetisi dan jangan lupa berkolaborasi dengan sebaya-sebayanya untuk belajar menaklukan tantangan persoalan yang ada di tengah masyarakat informasi.

Tekuni, misalnya, teknologi blockchain, untuk ekonomi bangsa yang lebih efisien terbuka dan memakmurkan untuk semua.

Dengan demikian anak-anak Indonesia adalah para Pelajar Pancasila yang menjadi "Pasukan Keunggulan" di jagat siber dan di masyarakat informasi kita.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/27/092948171/membentuk-pasukan-muda-digital-nusantara-sambut-indonesia-emas-2045

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke