Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Luncurkan Program Jalur Cepat Raih Gelar D2 untuk Siswa SMK

Kompas.com - 26/05/2021, 15:43 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan "Merdeka Belajar episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi," Selasa (25/5/2021).

Nadiem mengatakan, visi Kampus Merdeka Vokasi adalah terintegrasinya pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja demi menghasilkan lulusan yang lebih kompeten, produktif, dan kompetitif.

“Visi kita untuk vokasi sebenarnya sangat sederhana, yaitu untuk memastikan bahwa integrasi antara pendidikan tinggi vokasi dan dunia kerja itu semakin erat. Kita ingin anak-anak kita langsung bekerja dari pembelajaran yang mereka alami di perguruan tinggi vokasi. Goal kita sangat jelas, agar mereka mendapatkan pekerjaan dengan di berbagai macam industri secepat mungkin dan dengan upah yang layak juga,” papar Nadiem, seperti dirangkum dari laman Kemendikbud.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2022 Lulusan SMA/SMK, Kuliah Gratis dan Uang Saku

Program SMK-D2 Jalur Cepat

Fokus pertama Kampus Merdeka Vokasi, lanjut Nadiem, adalah penawaran dana kompetitif untuk pembukaan program SMK-D2 Jalur Cepat.

Program ini berbasis kerja sama antara SMK, dan kampus vokasi, dengan dunia kerja, untuk meningkatkan kualifikasi SDM yang terampil dan unggul dalam waktu yang lebih singkat.

“Lebih hemat masa studi, hemat biaya juga. Jadi, efisiensi ini yang kita ingin tekankan,” kata Nadiem.

Adapun syarat dalam program-program SMK-D2 Jalur Cepat adalah memiliki kemitraan serta kurikulum yang disusun bersama SMK-pendidikan tinggi vokasi-dunia kerja. Kemudian memiliki pengembangan sistem rekognisi pembelajaran lampau (RPL) bagi lulusan SMK, serta telah menyusun instrumen pengusulan SMK-D2 Jalur Cepat.

Baca juga: BUMN Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, D3, S1-S2

“Untuk memastikan kurikulum SMK itu memang baik, maka perguruan tinggi vokasinya akan memastikan mereka terlibat sedari awal untuk menyusun dan membantu meng-upgrade kurikulum di SMK-nya. Agar RPL ini sukses dan anak-anak ini mendapat prospek yang lebih tinggi, untuk mendapatkan pekerjaan yang baik pada saat mereka lulus dari perguruan tinggi vokasi. Mereka dapat ijazah D2, bukan hanya mendapatkan sertifikasi kompetensi dari SMK-nya saja,” jelas Nadiem.

Ketentuan lainnya, prodi D3 yang ditingkatkan memiliki akreditasi minimum B/baik sekali, telah menyusun instrumen pengusulan peningkatan Prodi D3 menjadi sarjana terapan, serta mendapatkan izin penyelenggaraan Sarjana Terapan (D4) dari Kemendikbudristek.

Nadiem menyerukan kepada kampus vokasi untuk segera mencari SMK dan dunia kerja untuk menjadi mitra.

“Segera ajukan usulan pendirian program SMK - D2 Jalur Cepat dan peningkatan D3 menjadi Sarjana Terapan (D4) melalui tautan ppptv-ptn.kemdikbud.go.id. Ajukan gagasan riset terapan Anda di kedaireka.id/diksi dan temukan mitra dunia kerja di sana,” imbaunya.

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran D3, Bebas Biaya Kuliah dan Hidup

Dana Kompetitif Kampus Vokasi

Dana Kompetitif (competitive fund) Kampus Vokasi juga dapat digunakan untuk program peningkatan program studi (prodi) D3 menjadi Sarjana Terapan (D4).

Program ini berupaya meningkatkan level program lebih tinggi, sehingga kualifikasi serta soft skills atau karakter siap kerja mahasiswa lebih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Kita menambah kriteria di mana program diploma 3 existing bekerja sama dengan minimal 3 mitra dunia kerja untuk pengembangan kurikulum, pengajar/tenaga ahli, magang/praktikum. Jadi, kita menambah mitranya sebagai kondisi atau syarat untuk menerima bantuan dana kompetitif dari pemerintah,” ujar Nadiem.

Sementara itu, Dana Padanan (matching fund) Kampus Vokasi dapat digunakan untuk tiga hal, yaitu Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), Hilirisasi produk riset terapan, dan Startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com