KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran tak lengkap rasanya bila tak ada menu ketupat. Ketupat sejak lama telah menjadi menu identik perayaan lebaran.
Ketupat biasanya dikonsumsi dengan cara dipadukan bersama makanan lain, terutama sayuran kuah santan. Kombinasi keduanya memiliki cita rasa tersendiri.
Selain memiliki rasa yang enak dan banyak "digandrungi" pecinta kuliner saat Lebaran, ada makna tersendiri mengenai ketupat, baik itu bentuk ataupun penyebutannya. Menjadi alasan mengapa ketupat tak bisa digantikan dengan lontong walau sama-sama terbuat dari beras.
Melansir laman platform edukasi Zenius Education, ketupat itu merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya Jawa dan Islam.
Tradisi membuat ketupat sudah ada sejak zaman Wali Sanga, yaitu sekitar abad ke-15 atau ke-16. Ketupat pun menjadi pengingat makna dari Hari Raya Idul Fitri bagi yang menyantapnya.
Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat
Menurut buku "Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia" karya Fadly Rahman. Sunan Kalijaga juga menggunakan ketupat sebagai salah satu perpaduan budaya sekaligus filosofi Jawa yang bergabung dengan nilai Islam.
Ketupat atau kupat menyimbolkan dua hal, yakni "ngaku lepat" yang artiya mengakui kesalahan dan "laku papat" atau empat sebagai yang tercermin dari empat sisi ketupat.
Empat sisi ketupat memiliki makna, yaitu:
1. Lebaran
Satu sisi ketupat bermakna pintu maaf dibuka untuk orang lain.
2. Luberan
Sisi kedua ketupat bermakna melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.
Baca juga: Beasiswa S1 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 15 Juta Per Bulan
3. Leburan
Sisi ketiga ketupat bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.
4. Laburan
Sisi terakhir ketupat memiliki makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.
Fadly memaparkan, ketupat dibaurkan dengan nilai ke-Islaman oleh Sunan Kalijaga yang artinya alkulturasi budaya.
Dengan kata lain, ketupat sudah ada sejak lama namun menjadi lekat dengan Lebaran karena digunakan untuk menyebarkan agama Islam oleh Sunan Kalijaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.