Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Ini Ubah 3 Tanaman Liar Jadi Penurun Kolesterol dan Gula Darah

Kompas.com - 09/05/2021, 12:53 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian masyarakat, tanaman seperti alang-alang, krokot serta rumput gandum dipandang sebagai tanaman liar dan tanaman penggangu.

Tetapi bocah kelas V SD ini mampu mengolah tumbuhan liar tersebut menjadi minuman yang enak dan berkhasiat.

Prabu Panendya Firdaus Putra Aglar, pembuat minuman ini menamakan minumannya bernama teh Alotgan. Siswa yang merupakan murid di SD Labschool Unesa 2 Lidah Wetan mengatakan istilah Alotgan merupakan gabungan huruf dari nama bahan dasar yang digunakan, yakni alang-alang (AL), krokot (OT), dan rumput gandum (GAN).

Berkat inovasinya, siswa yang akrab disapa Prabu ini berhasil lolos dalam seleksi Pangeran dan Lingkungan Hidup 2021 untuk siswa SD yang diadakan oleh Tunas Hijau.

Cerita dibalik pembuatan teh ini, berawal saat Prabu beserta guru pendampingnya melihat lingkungan sekolah yang banyak ditumbuhi alang-alang dan krokot. Tanaman tersebut sering diabaikan dan tidak dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna.

“Jadinya sering dibersihkan lalu dibuang. Karena penasaran, kita coba teliti, dan ternyata tanaman tersebut banyak manfaatnya,” kata Prabu dilansir dari laman unesa.ac.id

Hasil penelitian yang ia lakukan bersama guru pendamping, bahan dasar teh Alotgan memiliki banyak kandungan, seperti antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, Omega 3 yang tinggi.

Baca juga: 4 Bahan Dasar Menu Buka Puasa Penurun Kolesterol hingga Antikanker

“Khasiatnya bisa untuk menurunkan kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula darah,” tukasnya.

Selain memanfaatkan tanaman yang tumbuh liar tersebut, Prabu coba menanam alang-alang, krokot dan rumput gandung memanfaatkan pekarangan rumah dan sekolah.

Hingga saat ini, ia sudah membuat 100 pcs lebih teh Alotgan untuk kepentingan promosi dan pengujian. Promosi yang sudah ia lakukan tidak hanya melalui sosial media saja, tetapi beberapa kali juga terjun langsung ke masyarakat.

“Selain promosi di sosial media, juga pernah sosialisasi langsung ke masyarakat di Jetis Kulon selaku pemenang SSC 2020 (kampung adopsi). Saya juga sempat menyosialisasikan produk ini di Bis Surabaya,” lanjut Prabu.

Tidak hanya olahan teh saja yang sudah diciptakan oleh Prabu, ia juga berinovasi dengan memanfaatkan cangkang telur yang tidak terpakai sebagai pupuk organik dan minyak jelantah sebagai bahan pembuatan sabun.

Lewat proyek utama Teh Alotgan, Prabu berharap produk olahannya menjadi salah satu minuman yang sehat dan berkhasiat. Ia juga berharap, apa yang ditekuni dan dihasilkannya lewat ajang pemilihan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup bisa memberikan dampak yang baik bagi lingkungan dan masyarakat.

Baca juga: Pakar Unair: Ternyata Ini Penyebab Demam Drakor pada Remaja Indonesia

“Semoga bisa jadi duta lingkungan dan dapat mengajak teman dan masyarakat pada umumnya untuk sama-sama peduli terhadap lingkungan sekitar, terlebih lagi bisa menjadikan Labschool Unesa sebagai sekolah Adiwiyata,” harapnya.

Ketua BPS Labschool Unesa, Prof. Roesminingsih, mengapresiasi dan mendukung penuh kreasi dan inovasi salah satunya siswanya ini. Bahkan digelar sosialisasi khusus yang dihadiri oleh perwakilan LPPM Unesa pada Selasa (4/5/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com