Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iluni UI: Ekosistem Inovasi Perlu Dibangun untuk Lahirkan Lebih Banyak "Startup Decacorn"

Kompas.com - 09/05/2021, 09:50 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Laporan Startup Ranking 2020 menunjukkan total startup yang tercatat di Indonesia mencapai 2.195. Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang Australia, Prancis hingga Jerman.

Bukan main-main, lima di antaranya mencatat diri sebagai startup unicorn atau telah memiliki nilai mencapai lebih dari 1 miliardolar AS atau senilai sekitar Rp 14 triliun. Bahkan, satu di antara lima startup terbesar Indonesia tersebut masuk dalam decacorn dengan valuasi mencapai 100 miliar dolar AS.

Melihat besarnya potensi pertumbuhan startup di Indonesia ini dibutuhkan untuk membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan agar perusahaan rintisan dapat tumbuh dalam jumlah lebih besar dan menarik investor dan teknologi, serta mendorong kemajuan dan daya saing bangsa.

Benang merah ini mengemuka dalam sesi bedah buku “Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan” yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) pada Sabtu (8/5/2021) secara virtual.

Kegiatan dilaksanakan sebagai bagian rangkaian program riset Iluni UI bertajuk “Riset Masa Depan Indonesia: Manusia dan Pemimpin Indonesia 2045”.

Baca juga: Ikanot Iluni UI Gelar Forum Diskusi Mitigasi Hukum Notaris di Masa Pandemi

Peran entreprenuer dan inovator

Buku “Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan” ini merupakan kolaborasi antara Ketua Iluni UI Muhammad Rahmat Yananda dan Ketua Puskakom LPPSP FISIP UI Ummi Salamah.

Dalam pemaparannya, Rahmat mengungkapkan penulisan buku bertujuan mengungkap peran para entrepreneur pelopor pada masa-masa awal tumbuhnya perusahaan rintisan di Indonesia hingga berkembang menjadi unicorn dan decacorn.

“Sebelum terbentuknya ekosistem untuk bisnis dan inovasi rintisan, para entrepreneur merupakan aktor paling penting. Ekosistem tanpa entrepreneur atau inovator tidak akan menciptakan nilai walaupun didukung infrastruktur dan pendanaan,” Rahmat.

Rahmat menjelaskan, keberlanjutan para entrepreneur pelopor atau founders baru perusahaan rintisan di Indonesia harus didukung melalui innovation by mission, khusususnya dari pemerintah.

Rencana yang baik dibutuhkan untuk memunculkan ruang yang mendorong interaksi kuat antara entrepreneur, kampus, pemerintah, dan dunia industri untuk dimaksimalkan potensi ekosistemnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com