Menurut Ki Utomo Darmadi, Hadjar artinya pendidik, Dewan artinya utusan, dan Tara artinya tak tertandingi. Jadi maknanya dari nama Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidik Utusan Rakyat yang Tak Tertandingi Menghadapi Kolonialisme.
Setelah memimpin Perguruan Nasional Taman Siswa yang telah tersebar di seluruh Indonesia selama 37 tahun lamanya, Ki Hajar Dewantara tutup usia pada 26 April 1959 di Padepokan Ki Hajar Dewantara. Beliau disemayamkan di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.
Perginya Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara tidak mengakhiri perjuangan beliau begitu saja. Ki Hajar Dewantara telah meninggalkan warisan yang begitu penting bagi Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.
Beliau mewariskan sistem pendidikan dan semangat juang untuk anak-anak bangsa dalam menempuh pendidikan yang layak.
Beberapa semboyannya dipakai oleh negara seperti Tut Wuri Handayani yang saat ini menjadi semboyan pendidikan serta logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga: Siswa, Ini Bunyi Pancasila dan Makna 5 Lambangnya
Selain semboyan Tut Wuri Handayani, salah satu semboyan Ki Hajar Dewantara yang meningkatkan semangat perjuangan adalah “Lebih Baik Mati Terhormat Daripada Hidup Nista”. Semboyan ini digaungkan ketika menentang Undang-undang Sekolah Liar tahun 1932.
Nama Suwardi Suryaningrat ataupun Ki Hajar Dewantara, beliau akan selalu dimuliakan, dihormati, dan dijunjung tinggi bukan karena keturunan bangsawan dan bukan karena banyak hartanya, tetapi karena amal dan jasanya yang luar biasa bagi sesama, bangsa, dan negara.
Bahkan bangsa Indonesia akan terus memperingati Ki Hajar Dewantara terutama pada Hardiknas 2021 ini hingga tahun-tahun akan datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.