Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Perempuan Internasional, Jadi Perempuan Beretika dengan Karya

Kompas.com - 09/03/2021, 07:58 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memperingati Hari Perempuan Internasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan webinar dengan tema Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender.

Dalam acara yang disiarkan langsung di akun Youtube Kemendikbud ini menghadirkan tiga perempuan dengan latar belakang yang berbeda.

Yakni Chatarina Muliana selaku Inspektur Jenderal Kemendikbud RI, Franka Makarim selaku Co-Founder Tulola Jewelry dan Angkie Yudistia selaku staf khusus Presiden RI.

Selama webinar berlangsung, ketiga pembicara menyoroti beberapa hal. Mulai dari arti Super Woman, peran perempuan dalam keluarga, perundungan dan perempuan penyandang disabilitas.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: 3 “Dosa” di Sekolah Pengaruhi Perkembangan Siswi

Super woman adalah perempuan yang percaya diri

Menurut Chatarina Muliana, arti Super Woman merupakan sosok wanita yang dapat melakukan apa saja dimana posisinya. Selain itu, Super Woman merupakan perempuan dengan sikap percaya diri sehingga bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan dan bisa melaksanakan seluruh tugasnya.

Chatarina mengatakan, perempuan bisa menjalan berbagai peran berbeda. "Ketika berada di rumah harus melepaskan semua jabatan dan berperan sebagai istri dan ibu. Selama bekerja juga tidak merasa jauh karena saat ini sudah didukung dengan keberadaan teknologi yang sangat membantu," ungkap Chatarina dalam webinar yang diadakan, Senin (8/3/2021).

Chatarina mengungkapkan, perempuan harus bisa menjadi sosok yang percaya diri. Selain itu juga memiliki suatu peran dan bermanfaat bagi sesama kita.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Franka Makarim: Perempuan Layak Suarakan Harapan

"Saya memberikan pujian kepada anak saya. Hal ini bukan hanya pujian tapi membangun percaya diri anak," kata Chatarina.

Perundungan memberikan dampak besar

Sementara itu Co-Founder Tulola Jewelery Franka Makarim mengaku, saat berada di sekolah pernah merasakan perundungan. Bagi pelajar, hal ini tentu sangat menyakitkan di saat akan mencari teman dan jati diri justru mengalami perundungan.

Menghadapi hal ini peran keluarga sangat besar dalam mendampingi anak yang mengalami perundungan.

"Perundungan itu memberikan dampak jangka panjang. Apalagi dengan adanya cyber bullying. Peran keluarga sangat besar dalam membantu anak menghadapi ini," ujar Franka.

Franka juga memberi tips bagi perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga agar tetap bisa memberdayakan diri. Menurut Franka, ibu rumah tangga tetap bisa berkembang setiap hari dengan memperkaya diri dengan cara mengikuti kursus online yang saat ini sangat mudah ditemukan.

"Banyak forum online yang bisa dimanfaatkan. Terkait perkembangan anak atau mainan yang diberikan sesuai usia," tutur Franka.

Baca juga: Belum Dapat Kuota Gratis Kemendikbud? Ini Cara Daftar dan Syaratnya

Perempuan harus mencintai dirinya

Pembicara lain Angkie Yudistia menyoroti perempuan yang menyandang disabilitas. Angkie yang merupakan salah satu staf khusus presiden ini juga menyandang disabilitas. Dia kehilangan pendengarannya sejak usia 10 tahun.

Super Woman versi Angkie adalah sosok perempuan yang tidak hanya percaya diri. Tapi juga sayang terhadap diri sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com