Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2021, 09:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


Penulis: Ani | Editor: Bhuana Sastra (Imprint Penerbit Bhuana Ilmu Populer)

KOMPAS.com - Kehilangan barang atau bahkan seseorang menjadi hal berat bagi seseorang. Bahkan saat kehilangan seseorang bisa mengubah perilaku seseorang. Kadang, butuh waktu lama untuk merelakan rasa kehilangan itu.    

Seperti yang dialami Kai Deverra, seorang pembalap F1 asal Indonesia yang belum bisa selesai dengan kisah cinta lamanya. Padahal sang mantan sudah beranjak ke jenjang pernikahan.

Namun perasaan Kai berubah saat perhelatan F1 di Zandvoort, Belanda, ia bertemu dengan Karina Maladivas.

Divas saat itu bertugas sebagai tim medis. Saat kecelakaan nahas terjadi, membuat keduanya justru semakin dekat.

Baca juga: Buku Minta Dibanting, Solusi Para Jomblo Ungkap Perasaan

Ceritakan rasa kehilangan dari tiap tokohnya

Semakin mengenal Divas, Kai tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Divas. Divas selalu menyendiri setiap pukul 18.00, sambil mendengarkan lagu dari iPod jadul serta menyalakan rokok yang tak diisap sama sekali.

Kai juga mengetahui kebiasaan tidur di lantai, yang ternyata sudah dilakukan Divas selama bertahun-tahun.

Lambat laun, Kai tahu penyebab kebiasaan-kebiasaan itu dilakukan Divas. Yaitu setelah kehilangan seseorang bernama Zacchio. Setelah bertahun-tahun kepergian Zacchio dari hidup Divas, bertahun-tahun pula Divas belum dapat merelakan itu.

Baca juga: Spy × Family: Agen Super dengan Keluarga Anehnya, Karya Tatsuya Endo

Semua ini ternyata berakar dari konflik keluarga yang cukup pelik. Divas dengan keluarga yang penuh kebahagiaan palsu.

Di sisi lain, Kai pun tak jauh dari permasalahan dengan orangtuanya yang tak mendukung kariernya sebagai pebalap F1.

Kondisi-kondisi seperti itu semakin diperparah karena tak ada yang berusaha menyelesaikannya. Bahkan cenderung membiarkan kondisi ini berlarut-larut.

Bersikap seolah semuanya baik-baik saja, hingga suatu kali amarah memuncak dan meledak.

Novel keempat Valerie Patkar

Serangkai merupakan novel keempat Valerie Patkar, yang masih berkaitan erat dengan novel pertamanya, yaitu Claires. Penulis kelahiran 1994 ini mengangkat tema soal kehilangan lewat tiga tokoh penting di dalamnya.

Baca juga: Trik 5M dan MSS, Bantu Dosen Tingkatkan Kemampuan Menulis

Lewat Serangkai, Valerie ingin menyampaikan bahwa kehilangan bukanlah masalah yang mudah diselesaikan. Karena melupakan saja kadang tidak cukup, tanpa kerelaan untuk menerima dan memberi tempat untuk kehilangan itu sendiri.

Terjual 1.000 dalam 6 menit

Novel yang diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Sastra ini telah resmi terbit pada 27 Januari 2021 setelah sebelumnya berhasil terjual 1.000 dalam 6 menit lewat pre-order. Selain itu, Valerie juga merilis akun @mengenangyanghilang di platform Instagram sebagai tempat untuk menampung kesedihan karena kehilangan.

Baca juga: Asah Kreativitas Saat Pandemi, GWP Gelar Workshop Menulis Online

Penasaran sama novel Serangkai? Cek pembeliannya di sini:  

- www.gramedia.com/products/serangkai
- https://ebooks.gramedia.com/id/buku/serangkai

Ada voucher menarik juga nih buat kamu. Cek link berikut ya: http://bit.ly/voucher_artikel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com