Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR RI Minta Vaksinasi untuk Guru Dipercepat

Kompas.com - 28/02/2021, 08:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Rencana Presiden Joko Widodo agar pembelajaran tatap muka bisa diselenggarakan pada Juli 2021 mendapat respon pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta agar program vaksinasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan segera tuntas sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.

Syaiful mengatakan vaksinasi menjadi sorotan besar karena saat ini Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai alternatif pola belajar selama pandemi Covid-19 banyak dikeluhkan siswa, guru, maupun orang tua siswa.

“Kami menilai target Presiden Jokowi untuk membuka sekolah dan mengadakan pembelajaran tatap muka Juli mendatang harus didukung. Dengan demikian ancaman loss learning bagi anak-anak kita bisa diminimalkan,” terang Syaiful dilansir dari laman resmi DPR.

Baca juga: Selain Vaksin untuk Guru, Ada Dua Indikator Belajar Tatap Muka

Politisi Fraksi PKB itu mengatakan ada kendala yang ditemukan selama pembelajaran jarak jauh. Misalnya, tidak meratanya sebaran infrastruktur teknologi. Seperti internet, komputer, atau handphone.

Akibatnya, banyak peserta didik maupun tenaga pendidik tidak mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif. Hingga kini, ia pun mengakui pembelajaran tatap muka masih menjadi metode pengajaran terbaik di Indonesia.

Baca juga: PGRI Minta Syarat Vaksin Guru Honorer Jangan Hanya dari Dapodik

Lebih lanjut, dimulainya proses vaksinasi kepada 5,2 juta guru dan tenaga pendidik ini patut diapresiasi. Menurut legislator dapil Jawa Barat VII tersebut, hal ini menjadi langkah awal untuk memastikan keamanan proses belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah nanti.

“Dengan vaksinasi para guru maka mereka mempunyai imunitas untuk meminimalkan penularan Covid-19 kepada anak didik mereka. Dengan demikian saat ini tinggal mengatur bagaimana protokol kesehatan bagi anak didik agar proses belajar mengajar bisa berlangsung aman,” kata Huda.

Ke depannya, setelah proses vaksinasi berjalan pihaknya berharap sekolah harus bisa mengatur jam sekolah dalam sistem rotasi sehingga tidak terjadi kerumunan.

Bahkan, jika perlu untuk tahap awal sekolah tidak menerapkan jam pelajaran secara penuh. Melainkan secara bertahap dengan memperhatikan situasi dan kondisi sekitar.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan target vaksinasi guru dan tenaga pendidik direncanakan tuntas pada minggu ketiga bulan Maret. Sementara, pihaknya juga menunggu data real guru dan tenaga pendidik baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Honorer.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Guru Perlu Perhatikan 4 Syarat Ini

Nadia Tarmizi juga menjelaskan syarat-syarat bagi penerima vaksin sebagai berikut:
1. Minimum berusia 18 tahun.

2.Tekanan darah harus di bawah 180/110 mmHg.

3. Jika penyintas Covid-19, kalau lebih dari 3 bulan dapat divaksinasi.

4. Mereka yang mempunyai penyakit komorbid, seperti hipertensi, asma atau gula darah harus dalam kondisi terkontrol dengan baik dan bisa ikut program vaksinasi.

“Punya riwayat penyakit jantung, operasi jantung atau ginjal atau para penyintas atau penyandang kanker selama dokter menyatakan aman itu kita berikan vaksinasi,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com