Oleh: Tri Heni Endang Rochana Pamiluwati | Guru SDN 25 Pekanbaru, Riau
KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah memberikan bantuan kuota untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Total nilainya pun fantastis, Rp 7,2 triliun untuk bantuan kuota gratis dari bulan September sampai Desember 2020.
Walaupun Pemerintah telah mengizinkan sekolah dapat dibuka kembali pada Januari 2021, para guru perlu mengoptimalkan bantuan kuota internet pembelajaran sampai akhir tahun ini.
Dalam pengimplementasiannya, masih banyak ditemui tantangan dalam mengoptimalkan bantuan ini, di antaranya peserta didik mulai bosan belajar di rumah.
Hal itu disebabkan tugas sekolah banyak dan menumpuk. Selain itu selama belajar di rumah, peserta didik sulit untuk konsentrasi sehingga tugas tidak diselesaikan tepat waktu.
Selain dari peserta didik terdapat juga tantangan dari pihak orangtua dan keluarga. Seperti misalnya keterbatasan kepemilikan ponsel pintar. Ponsel pintar hanya dimiliki orangtua saja sehingga untuk belajar online harus bergantian dengan anggota keluarga lain.
Baca juga: 84,7 Persen Masyarakat Nilai Bantuan Kuota Kemendikbud adalah Langkah Tepat
Selain itu, banyak juga ditemukan orangtua kesulitan secara ekonomi sehingga tidak mampu memiliki ponsel pintar. Ada juga kondisi secara ekonomi mampu namun orangtua tidak ada waktu menemani peserta didik.
Tantangan yang juga sering muncul adalah jaringan internet tidak stabil. Berbagai tantangan tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap efektivitas bantuan kuota yang telah dikeluarkan pemerintah.
Guru harus segera beradaptasi dengan situasi seperti ini agar hak-hak belajar peserta didik tetap terpenuhi.
Berikut 4 tips untuk mengoptimalkan bantuan kuota internet pembelajaran Kemendikbud:
Guru perlu melakukan dialog kritis bersama orangtua siswa yang difasilitasi komite kelas secara daring atau virtual. Pertemuan bisa diawali dengan curah pendapat orangtua kemudian menjawab pertanyaan secara bergantian.
Pertanyaan sederhana seperti bagaimana perasaan orangtua selama anak belajar di rumah, pengalaman apa saja yang didapatkan selama anak belajar di rumah, sangat penting untuk ditanyakan.
Setelahnya guru bisa memberikan penguatan dan motivasi kepada orangtua. supaya bersabar dan lebih bijakasana menghadapi anak-anaknya. Kasih sayang dan perhatian pada anak harus tetap dijaga.
Guru bersama orangtua juga bisa membuat kesepakatan tertulis tentang PJJ. Misalnya (1) aplikasi apa saja yang akan digunakan, (2) berapa kali intensitas PJJ dalam seminggu, (3) kapan waktu yang disepakati untuk PJJ, (4) bagaimana kalau siswa tidak bisa ikut PJJ, (5) sumber belajar apa saja yang bisa digunakan peserta didik, (6) di mana dan kapan pengumpulan/pengambilan tugas peserta didik.