KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program SMK-D2 Jalur Cepat dan Program Peningkatan Prodi D3 menjadi Sarjana Terapan (D4).
Kedua program ini merupakan terobosan pendidikan vokasi dalam mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Baca juga: Mendikbud Nadiem: Pembenahan Kesenjangan Daerah 3T Akan Jadi Prioritas
Mendikbud Nadiem Makarim mengakui, dirinya menyambut baik kedua program ini.
Program itu, kata Nadiem merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, tapi juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memilih yang terbaik untuk dirinya.
"Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang handal dan matang," ucap Nadiem lewat siaran pers yang diterima media, Sabtu (14/11/2020).
Melalui program ini, kata Nadiem, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke Diploma Dua jalur cepat. Lalu melalui Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam, sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Dia mengaku, tujuan dari kedua program ini adalah peserta didik bisa mendapatkan kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI. Pada akhirnya, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI.
"Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada link and match pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya," tutur Menteri Nadiem.
Lanjut dia menyebutkan, pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Oleh karena itu, perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun link and match antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDI.
"Link and match ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin," jelas dia.
Menjawab komitmen link and match dunia pendidikan vokasi dan DUDI, Kemendikbud lewat DItjen Vokasi telah membangun skema pendidikan yang mengajak peran DUDI berkontribusi lebih besar dalam pendidikan, yaitu lewat kedua program tersebut.
Baca juga: Dirjen Vokasi Ingin Kirimkan Talenta Terbaik ke Seluruh Dunia
"Semakin awal DUDI bisa terlibat di dalam pengembangan SDM, maka semakin baik kualitas lulusan yang dihasilkan," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.