Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Vokasi Ingin Kirimkan Talenta Terbaik ke Seluruh Dunia

Kompas.com - 12/11/2020, 13:18 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menyatakan ingin mengirimkan talenta terbaik vokasi ke seluruh dunia untuk belajar dari kehebatan negara lain. Lalu, setelah itu balik lagi ke Indonesia, agar dapat membangun bangsa Indonesia yang lebih hebat dan bermartabat di mata dunia.

Dia mengatakan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan Indonesia, menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kompeten dan unggul, serta dapat menciptakan produk-produk dalam negeri dari riset terapan dan kolaboratif.

Baca juga: Hari Pahlawan, Dirjen Vokasi: Pahlawan Masa Kini Ciptakan Solusi

"Demi ciptakan SDM yang kompeten, tidak hanya hard skill, tetapi soft skill harus menjadi karakter utama lulusan vokasi," katanya melansir laman Vokasi Kemendikbud, Rabu (11/11/2020).

Wikan menegaskan, vokasi jangan hanya terjebak untuk menciptakan tenaga kerja, tapi menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang bisa menjadi tenaga kerja, pemimpin perusahaan di dalam dan luar negeri, dan menjadi enterpreneur.

Selain itu, untuk melahirkan SDM yang kompeten juga dapat melalui sinergi pendidikan vokasi dengan industri global. Harapannya, peserta didik pendidikan vokasi bisa magang di perusahaan atau melanjutkan kuliah di luar negeri.

Direktur Mitras Dudi Kemendikbud, Ahmad Saufi mengatakan, lewat beberapa Atase pendidikan di Asia Pasifik akan dapat melihat peluang dan potensi yang ada pada vokasi, serta menjembatani industri dengan dunia pendidikan vokasi di negara tersebut.

"Kemendikbud memiliki 17 atase pendidikan di seluruh dunia. Ini merupakan perpanjangan tangan atau agen, Kemendikbud sebagai jendela atau pintu untuk melihat langsung bagaimana peluang dan tantangan vokasi yang ada di luar negeri, khususnya Asia Pasifik," ungkap Saufi.

Dia berharap, dengan adanya komunikasi bersama atase pendidikan yang ada di Cina, Jepang, dan Port Moresby ini akan melahirkan banyak hal, utamanya melihat vokasi dalam negeri dari perspektif negara maju, luar negeri, dan tetangga dekat.

Atase pendidikan di KBRI Port Moresby, Chaerun Anwar mengatakan, lulusan vokasi Indonesia yang bekerja di lapangan pekerjaan formal di Papua Nugini masih kalah dengan Cina, Malaysia, dan Filipina, karena itu peluangnya masih terbuka lebar.

"Mereka lebih menyukai tenaga kerja dari Indonesia, karena lebih skillful dibandingkan Malaysia atau Cina. Jadi, sebenarnya vokasi kita tidak kalah," jelas Chaerun.

Di sisi lain, Yaya Sutarya selaku Atase pendidikan di Beijing juga menerangkan bahwa kerja sama vokasi antara Cina dan Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat, terutama setelah adanya komitmen kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dengan Cina.

Baginya, banyak peluang pelajar Indonesia untuk meneruskan studinya di Cina karena banyak beasiswa. Selain itu, sebagian besar lulusan vokasi di Cina juga banyak yang terserap di industri.

Sementara itu peran lulusan vokasi untuk bekerja di Jepang juga tidak kalah besar peluangnya. Pasalnya, saat ini tenaga magang di Negeri Sakura dipenuhi pekerja Indonesia yang sebagian besarnya lulusan SMK.

Baca juga: Dirjen Pendidikan Vokasi Ingin Siswa SMK Bisa Belajar di Eropa

"Persaingan kerja di Jepang sangat kompetitif, sehingga skill yang digunakan sudah siap pakai. Kami tengah berusaha membuat link and match antara lembaga pendidikan Indonesia dengan perusahaan di Jepang, agar mahasiswa kita bisa magang satu sampai dua semester," pungkas CEO Hamaren Group Jepang Indonesia, Usman Naito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com