Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor Didorong Jadi “Bogor Science City”, Kota Ilmu Rujukan Dunia

Kompas.com - 21/10/2020, 12:32 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah ahli dari perguruan tinggi, balai penelitian dan pelatihan, politeknik dan sekolah tinggi di Kota Bogor berkomitmen menjadikan kota Bogor sebagai Kota Ilmu rujukan dunia.

Komitmen yang dinyatakan melalui focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Dewan Guru Besar (DGB) IPB University, Senin (19/10/2020), dilandasi oleh sejarah ilmu dan pengetahuan di kota Bogor.

“Pada era 60-an sampai 80-an, Kota Bogor mulai memiliki perguruan tinggi seperti Universitas Ibnu Khaldun, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pakuan dan Universitas Djuanda. Pun di tahun 2000 didirikan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor dan yang terbaru adalah Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor,” kata Guru Besar IPB University Prof Aman Wirakartakusumah, seperti dilansir dari laman IPB.

Baca juga: Aplikasi Ini Bantu Siswa Pecahkan Soal Matematika

Dimulai dari tahun 1817

Perkembangan ilmu dan pengetahuan di Bogor dikatakan bermula sejak pembentukan Kebun Raya Bogor tahun 1817.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1903 dengan didirikan Landbouw School yang kemudian disusul pembentukan Department van Landbouw pada 1910.

Tiga tahun kemudian, yaitu pada 1913 dibentuk Proefstation Voor Het Boswezen. Guna mendukung Kebun Raya Bogor, pada tahun 1915 dibentuk Xylarium Bogoriense dan pada tahun 1917 didirikan Herbarium Botani.

Kota Bogor juga tidak terpisah dari sejarah pendidikannya. Pada 1913 didirikan Middlebare L-School (LHS) dan pada tahun 1947 didirikan Sekolah Pertanian Menengah Tinggi (SPMT).

Baca juga: Kemendikbud Buka Pendaftaran Pendamping Guru Penggerak, Ini Kriterianya

Pada kurun waktu sepuluh tahun kemudian, Kota Bogor memiliki Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Indonesia, Akademi Tatalaksana Kesatuan, Akademi Kimia Analisis, Sekolah Perikanan Darat Menengah Atas (SPDMA) dan Akademi Kementerian Pertanian.

Dari sejarah tersebut, lanjut Prof Aman, Bogor sangat layak untuk menjadi kota ilmu rujukan dunia.

Ia juga menyebutkan, selain dari sejarahnya, Kota Bogor sampai saat ini dipilih menjadi tempat beberapa lembaga internasional seperti Center for International Forestry Research (CIFOR), South East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Biotrop dan Perwakilan International Rice Research Institute (IRRI).

Bahkan, lembaga riset dan edukasi di Kota Bogor saat ini telah menjadi media dan tempat bertemunya para peneliti dan akademisi dari berbagai daerah baik dalam maupun luar negeri.

Kota Bogor juga menjadi tempat favorit untuk pertemuan ilmiah internasional dalam berbagai bidang keilmuan.

Baca juga: Asesmen Nasional Pengganti UN, Kemendikbud: Tidak Semua Siswa Ikut

Di samping itu, Kota Bogor juga memiliki Istana Kepresidenan sehingga akan menjadi tempat untuk menjamu pimpinan negara maupun lembaga dunia.

Melalui Policy Brief yang dirumuskan oleh Dewan Guru Besar IPB University, Prof Aman meyakini upaya menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Ilmu dapat segera terwujud.

Namun, upaya ini harus ada kolaborasi antara lembaga keilmuwan, komunitas, pengusaha, pemerintah kota dan media massa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com