Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Gratis, Nadiem: Bukan untuk Main Game dan Tonton Video

Kompas.com - 25/09/2020, 16:29 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuota umum memiliki kapasitas yang kecil dalam program kuota gratis yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bila dibanding kuota belajar.

Hal itu dilakukan agar siswa dan mahasiswa tidak banyak bermain gim dan menonton video lewat telepon pintar (smartphone) yang dimilikinya.

"Tentunya pemerintah memberikan subsidi sebesar ini, bukan untuk main game dan menonton video menarik," ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam acara "Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020", Jumat (25/9/2020).

Baca juga: 4 Loncatan Pendidikan di Indonesia, Kini Masuk PJJ Kelas Dunia

Sebagaimana diketahui pemerintah memberikan kuota umum sebesar 5 gigabyte (GB) dalam program kuota gratis yang akan disalurkan kepada peserta didik dan tenaga pendidik selama 4 bulan, yakni periode September hingga Desember.

"Memang ada 5 GB, itu untuk all net, bisa sebagai refreshing. Jadi kuota pembelajaran yang lebih banyak diberikan, karena memang anggaran untuk pembelajaran," terang Nadiem.

Menurut Nadiem, program kuota gratis memang pertama kalinya dilakukan pemerintah dalam memberikan kuota yang besar ke peserta didik dan tenaga pendidik.

"Makanya ini pemberian kuotanya sangat masif sekali. Pasti ada tantangan, tapi kita akan mencoba dengan baik, agar semua bisa melaksanakan PJJ," jelas dia.

Bagi yang belum menerima kuota internet gratis, sambung dia, peserta didik atau orangtua bisa melaporkannya kepada kepala sekolah atau operator sekolah. Dengan harapan, bagi yang belum menerima bisa memperoleh kuota internet gratis dengan cepat.

"Jadi kepala sekolah atau operator akan memeriksa nomornya, apakah sudah benar dan masih aktif. Tenang, setiap bulan ada dua kali pengiriman kuota gratis," terangnya.

Beban internet selama pandemi cukup besar

Langkah pemberian kuota, pria yang pernah menjadi bos Gojek Indonesia ini menekankan, demi menjawab kecemasan masyarakat. Karena beban penggunaan data internet selama pandemi Covid-19 cukup besar.

"Kita jawab kecemasan masyarakat, kita mendukung anak-anak kita dalam periode sulit ini, agar tetap mereka bisa belajar, yang akhirnya bisa mencerdaskan bangsa," tegas Nadiem.

Belum lama ini, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im pernah menyebutkan besaran kuota data internet berbeda tiap jenjang maupun pendidik. Namun, dari juknis ini paket data yang diberikan dibagi kuota umum dan kuota belajar.

Kuota umum adalah kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi. Sedangkan kuota belajar adalah kuota yang hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran, dengan daftar yang tercantum pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.

Sedangkan rincian paket kuotanya, bagi peserta didik PAUD mendapatkan 20 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB. Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.

Baca juga: Dukung PJJ Selama Pandemi, Nusatek Buka Akses SiswaMedia Gratis

Sementara untuk pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar. Bagi mahasiswa dan dosen mendapatkan 50 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com