Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNJ Perbanyak Jumlah Dosen Bergelar Doktor

Kompas.com - 24/09/2020, 18:38 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Zainal Nur Arifin menyatakan, jumlah dosen yang memiliki gelar Doktor atau S3 di PNJ akan digenjot ke 80 persen, dari posisi saat ini sebanyak 150 dosen atau setara 50 persen dari jumlah 300 dosen yang dimiliki PNJ.

"Doktor di PNJ sudah 50 persen. Sebenarnya masih kurang untuk dapat Akreditasi A. Jadi kita harus memiliki dosen yang gelar Doktor sebanyak 70-80 persen dari jumlah keseluruhan dosen," ungkap Zainal dalam keterangannya, melansir laman PNJ.ac.id, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Bantuan Kuota Kemendikbud Disalurkan Hari Ini, Simak Jadwal Lengkap

Zainal mengatakan, memang dulu dosen bergelar Doktor tidak diharuskan di PNJ, karena anggapan kalau pendidikan vokasi tidak perlu dosen doktoral. Namun, sekarang dosen dituntut mempunyai gelar Doktor, agar bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di PNJ.

"Tapi dari sisi akreditasi maupun reputasi, masih tetap disamakan dengan universitas, sehingga Dosennya juga harus S3. Makanya, sekarang akan kami genjot," jelas Zainal.

Menurut dia, demi menggenjot angka itu, maka para dosen bisa menjalani kuliah kembali. Sehingga bisa memperoleh gelar doktoral.

Bantuan biaya bagi dosen lanjutkan S3

Bagi dosen yang ingin studi lanjut ke S3, bilang dia, ada beasiswa dari Dikti, tapi harus bersaing dengan perguruan tinggi lain. Hingga kini, PNJ belum memiliki program beasiswa bagi dosen yang ingin melanjutkan S1.

"Tapi, kami memberikan bantuan kuliah untuk S3 sekitar Rp10 juta per semester bagi dosen, tanpe melihat besaran biaya kuliahnya," ungkapnya.

Ketika ingin mengerek jumlah dosen bergelar doktoral, ada kendala yang menghalangi, seperti dosen senior yang akan memasuki masa pensiun. Dengan begitu, PNJ tidak bisa mendorong mereka meraih titel doktoral.

Baca juga: Tenaga Pendidik Komponen Penting di Perguruan Tinggi

"Kurang lebih 4-5 tahun lagi mereka sudah pensiun. Jadi tidak bisa dorong mereka lagi, karena mungkin mereka tidak mau. Jadi kita berikan himbauan ini ke dosen muda dan program pererutan dosen baru," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com