KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan sinkronisasi pendidikan SMK dengan jenjang diploma 2 (D2).
Program ini memungkinkan siswa SMK bersekolah bahkan selama 4,5 tahun sehingga bisa mendapatkan gelar D2 setelah lulus.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, gagasan tersebut mempertimbangkan pola pendidikan vokasi di Jepang.
"Jadi SMK dinikahkan massal dengan D2. Seperti SMK di Jepang, SMK lima tahun," ucap Wikan di Jakarta, seperti dilansir dari laman Kemendikbud, Jumat (18/9/2020).
Baca juga: UNICEF: 24 Juta Siswa di Dunia Terancam Putus Sekolah Akibat Pandemi
Bahkan, kata dia, ketika menempuh pendidikan di jenjang vokasi, siswa dapat menempuh pendidikan hingga jenjang S2 terapan di luar negeri.
Meski begitu, program ini bukan berati memperpanjang masa studi di semua SMK hingga lima tahun.
Wikan mengatakan, siswa dapat menentukan pilihan, apakah sampai ke D4 atau bisa sampai ke S2 terapan di Jerman atau di Taiwan dan sebagainya.
Wikan meminta para orang tua untuk memberikan kebebasan kepada anaknya dalam menentukan sekolah, termasuk jika anaknya memutuskan melanjutkan pendidikan ke SMK.
Baca juga: 7 Program Prioritas Pendidikan Mendikbud Nadiem di Tahun 2021
Menurutnya, banyak kompetensi yang hadir saat ini seiring dengan pekerjaan baru dan SMK dapat memberikan wadah pembelajaran bagi kompetensi baru tersebut.
"Kalau orang tua anak-anak SMP masih beranggapan bahwa SMK itu masih seperti masa lalu itu salah. Masuk ke SMK itu bisa lanjut ke D4 atau sarjana terapan bisa sampai ke S2 terapan," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.