Perhatikan Pendidikan Seks Tunagrahita, Kemendikbud Luncurkan Modul PKRS

KOMPAS.com – Dalam masa pandemi Covid-19, pemerintah menaruh perhatian kepada remaja yang menyandang disabilitas intelektual atau tunagrahita melalui modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS).

“Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu berupaya untuk meningkatkan layanan pendidikan bagi anak penyandang disabilitas yang pada kali ini bekerja sama dengan Rutgers WPF Indonesia yang mengembangkan modul pendidikan kesehatan reproduksi,” buka Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbud Samto pada Selasa (15/9/2020).

Pasalnya, Samto mengatakan, anak disabilitas intelektual juga memiliki reproduksi seksual yang sama dengan remaja lainnya. Namun, mereka membutuhkan layanan, bantuan, dan bimbingan yang khusus. 

Baca juga: Orangtua, Seperti Ini Pengasuhan Anak Penyandang Disabilitas Khusus

“Ada beberapa bagian yang perlu dikerjakan dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Misalkan bagi pemerintah, orang dewasa, dan bagi organisasi-organisasi terkait,” ucap Samto melalui akun YouTube Direktorat PMPK.

Dalam web seminar bertajuk “Peluncuran Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas untuk Remaja dengan Disabilitas Intelektual”, Samto mengakui, pemerintah harus menyediakan akomodasi yang layak untuk semua anak-anak dengan kondisi apa pun.

Sementara itu, orangtua harus mampu membimbing, menuntun, serta memberikan pemahaman yang baik tentang perkembangan seksualitas pada remaja.

Pendidikan seksualitas tidak tabu

Pengajaran mengenai kesehatan alat reproduksi dan seksualitas bukanlah hal yang tabu. Samto mengatakan hal tersebut dan berharap agar orangtua bisa memberikan informasi yang jelas untuk anak-anak.