Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2020, 08:56 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Selain penanaman karakter, cara tersebut dinilainya bisa dijadikan cara menambah pembendaharaan kata Syamil.

“Contohnya, kita memberikan pemahaman tentang virus Covid-19 melalui gambar virus, cara virus memasuki tubuh manusia, dan bagaimana kita menghindarinya, baik dengan cuci tangan, pakai masker, dan sebagainya," lanjut Novi.

Syamil juga terus melanjutkan proses terapi. Namun selama pandemi ini, proses terapi dilakukan melalui video call, bimbingan online, dan sejenisnya. Novi juga rajin mencari kelas-kelas terapi secara online.

Baca juga: Perlukah Daftar PAUD saat Pandemi? Cari Tahu di Kelas Orangtua Berbagi

Termasuk tergabung dalam berbagai komunitas orang tua yang memiliki ABK.

“Kita jadi banyak dukungan, informasi, ide-ide kreatif. Kita juga jadi percaya diri, tidak sendiri dan bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman," katanya.

Di akhir webinar, Novi memberi tips tentang bagaimana berkomunikasi dengan anak tunarunggu, yakni:

  • Bicara pelan dan jelas
  • Berikan ABK waktu untuk memahami ucapan kita
  • Berikan waktu ABK untuk berbicara
  • Orang tua harus berusaha memahami perkataan mereka
  • Saat berkomunikasi, bantulah dengan gestur jika diperlukan
  • Jangan cuek saat ABK mengajak berbicara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com