Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Mendorong Peran Dinas Pendidikan pada Era New Normal Pendidikan

Kompas.com - 30/07/2020, 11:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk guru PKn misalnya, dengan mengajar 24 jam per minggu maka diperkirakan akan melayani 12 rombel dengan jumlah peserta didik minimal 32 siswa maka akan ada minimal 384 siswa yang mengirimkan tugasnya pada guru.

Bisa dibayangkan betapa guru tidak bisa hanya mengandalkan HP. Guru harus mengenal aplikasi digital lain yang lebih efisien.

Baca juga: 5 Langkah Kolaborasi Belajar Anak dan Orangtua Menyenangkan di Tahun Ajaran Baru

Di sinilah guru dituntut belajar lagi, sejauh mana kesiapan guru dalam merancang pembelajaran di pengaruhi pada pengetahuannya tentang penguasaan platform digital.

Untuk itulah kami memfasilitasi guru untuk membuat kebiasaan baru bagaimana mereka familiar dengan webinar, Zoom Meeting, Office 365, dan media daring lainnya.

Tidak sekadar menyiapkan materi di depan kelas sebagaimana biasanya tetapi bagaimana guru mampu menyiapkan materi digital dan mampu mengkomunikasikan kepada siswa.

Pada beberapa sekolah yang jauh dari akses internet ada beberapa cara menarik pelayanan luring dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan covid-19.

Guru kunjung itu sebutan di daerah yang sulit terjangkau jaringan internet. Inilah tantangan guru dalam membangun kebiasan belajar baru di tahun ajaran baru.

3. Kesiapan sarana prasarana sekolah

Dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tanggal 15 Juni 2020 disebutkan sekolah yang berada di zona hijau bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Meski demikian, kegiatan belajar tatap muka tersebut tetap diatur dengan protokol kesehatan ketat antara lain pemecahan kelompok, penyediaan tempat cuci tangan, pengaturan tempat duduk, dan pengecekan suhu badan.

Secara teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan relaksasi atas penggunaan dana BOS dengan Permendikbud Nomor 19 tahun 2020.

Perubahan peraturan ini, kami dorong implementasinya untuk dimanfaatkan sekolah menyiapkan sarana pembelajaran daring menyambut era baru di tahun ajaran baru, seperti; membiasakan siswa cuci tangan, menggunakan masker, hingga menjaga jarak.

Hal tersebut merupakan penguatan pembiasaan dalam program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah.

Penyiapan jaringan internet sekolah juga menjadi salah satu hal yang harus mendapat perhatian dalam kebiasaan belajar baru.

Jika selama ini jaringan internet hanya untuk pengiriman email dan data dapodik maka tahun pelajaran baru perlu jaringan internet yang cukup memadai untuk mendukung streaming dalam pembelajaran daring.

Sekolah bisa memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memenuhi fasilitas tersebut.

Baca juga: Berkah dan Tantangan PJJ di Tahun Ajaran Baru Era Normal Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com