Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseruan Asah Bakat Anak hingga Kelas Parenting di Bobo Creative Week

Kompas.com - 27/07/2020, 16:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Anak memiliki beragam bakat. Itulah mengapa, prestasi tak melulu dalam bentuk akademis, namun juga bisa berupa prestasi non-akademis.

Untuk itu, orangtua sebagai pendukung utama proses belajar anak, juga perlu meng-update ilmu dan wawasan melalui beragam kelas parenting.

Sebagai wadah kegiatan seru untuk mengembangkan bakat anak, sekaligus menjadi wadah diskusi bagi orangtua dan guru, majalah Bobo kembali menghadirkan Bobo Creative Week secara daring yang berlangsung selama 4 hari, 23-26 Juli 2020.

Baca juga: Dana KJP Plus Bulan Juli Cair Hari Ini, Berikut Jadwalnya

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim hadir memberikan sambutan di pembukaan Bobo Creative Week. Mendikbud berharap bahwa anak-anak yang tetap diberikan semangat belajar di tengah pandemi, akan menjadi generasi kuat menghadapi tantangan.

Sementara Pemimpin Redaksi Majalah Bobo Lucia Triundari menyampaikan tujuan diadakannya Bobo Creative Week.

“Tujuan acara ini adalah agar anak-anak, orang tua, dan guru Indonesia siap beradaptasi dengan kebiasaan baru. Ketika kita nyaman dengan ketidaknyamanan ini, maka kita akan semakin kuat menghadapi tantangan di kemudian hari,” papar Lucia.

Baca juga: PGRI Ikut Mundur dari Organisasi Penggerak Kemendikbud, Ini Alasannya

Pembukaan juga dimeriahkan dengan paduan suara dari siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Para siswa-siswi ini menyanyikan lagu berjudul “Dunia Anak” ciptaan Harkuswo Hartono.

Berikut ringkasan keseruan yang hadir di Bobo Creative Week:

Kelas online seru asah bakat anak

Workshop "Kreatif Kelas Menulis Cerpen dan Dongeng" menjadi salah satu kelas yang disuguhkan pada hari pertama Bobo Creative Week.

Acara yang dipandu oleh Vanda Parengkuan, editor cerita fiksi majalah Bobo sejak tahun 1993 ini memberikan tips menulis cerpen dan dongeng, serta cara menulis cerita.

Sementara di hari kedua, anak-anak disuguhkan dengan kelas "Menggambar Ilustrasi Superhero."

Baca juga: Pakar IPB: Herbal dan Bumbu Diduga Tekan Angka Kematian Akibat Corona

Kelas yang dipandu oleh Ario Anindito ini mengajarkan sekaligus mengenalkan anak pada karakter superhero asli Indonesia, yaitu Gatot Kaca.

 

Hari ketiga tak kalah menarik, anak-anak belajar bagaimana "Menjadi YouTuber dan Host Cilik."

Kelas tersebut memandu anak bagaimana cara membuat tampilan video di Youtube menjadi menarik dan cara membawakan acara yang baik di video.

Orangtua cerdas untuk anak hebat

Selain kelas online untuk anak, ada juga beragam webinar yang ditujukan untuk orangtua.

Salah satu webinar yang diselenggarakan pada hari pertama ialah "Mengenalkan dan Memfasilitasi Anak Unggul dalam Bidang Non Akademis."

Webinar ini menghadirkan tiga orang narasumber yang berasal dari satu keluarga, yaitu Syahrozad Zalfa Nadia (Ocha), Avicenna Roghid Putra (Ave), dan sang ayah Sidik Sisdiyanto.

Ocha dan Ave merupakan kakak beradik yang punya beragam prestasi di bidang non-akademis, yaitu di bidang robotik dan taekwondo.

Bahkan hasil robotik Ocha dan Ave berhasil ikut kompetisi di Malaysia, Tokyo, dan berbagai negara lain.

Baca juga: Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri PTS Dibuka, Ini Link dan Cara Daftar

Sidik mengatakan, menyediakan waktu untuk menemani buah hatinya menekuni bidang non-akademis juga merupakan fasilitas yang luar biasa.

"Fasilitas itu kan enggak selalu mahal ya, fasilitas juga bukan selalu barang. Fasilitas waktu yang longgar dari kita untuk mendampingi mereka itu juga merupakan fasilitas yang luar biasa," ungkap Sidik.

Lalu, webinar "Mencari Titik Temu Orang Tua Gagap Gadget" juga tak kalah menarik.

Melalui webinar ini, para narasumber memberikan tips untuk orang tua yang membimbing kita belajar menggunakan teknologi.

Gali ide dan kreativitas guru di masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Tak ketinggalan, guru juga diajak untuk menggali kreativitas dalam memberikan pengajaran di masa pandemi.

Baca juga: Muhammadiyah-NU Mundur dari Organisasi Penggerak, Kemendikbud Beri Respons

Materi yang disampaikan oleh pendiri Yayasan Ludenara Eko Nugroho ini memberikan pendekatan mengajar melalui game.

Eko menjelaskan bahwa game bisa menjadi media pembelajaran seru yang diberikan oleh guru kepada para muridnya.

Sehingga sesi pembelajaran menjadi penuh makna namun tetap menyenangkan bagi anak walau sebagian besar masih dilaksanakan secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com