Setelah perencanaan yang matang, pelaksanaan pembelajaran juga harus disesuaikan. Pada waktu yang disepakati, guru harus benar-benar mendampingi siswa belajar.
Baca juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen Fasilitator dan Pendamping Guru Penggerak
Guru selalu memonitor waktu belajar siswa. Jika ada siswa yang bertanya karena kurang jelas, guru segera merespons.
Guru juga tetap memberikan waktu bagi siswa untuk bekerja secara kelompok jika memang penugasan yang diberikan secara kelompok.
Hanya bukan berarti siswa harus berkumpul, aplikasi seperti zoom memiliki fasilitas untuk membantu siswa bisa bekerja atau berdiskusi dalam kelompok kecil.
Kegiatan presentasi juga jangan ditinggalkan, meskipun dilakukan secara daring. Jadi siswa akan terbiasa merasa dalam waktu belajar, meskipun mereka tinggal di rumah.
Pada akhir pembelajaran, kegiatan refleksi dapat dilakukan dengan menyimpulkan pembelajaran, menanyakan hal-hal yang sudah dipahami atau masih membingungkan.
Untuk melakanakan pembelajaran normal baru dengan luring, penugasan yang diberikan sebaiknya setiap tiga hari atau satu minggu sekali. Hal ini untuk mengurangi kerepotan dan penumpukan orangtua siswa di sekolah.
Pada awal minggu, guru dapat memberikan penugasan yang akan digunakan dalam satu minggu. Penugasan ini dapat diambil di sekolah.
Penugasan yang diberikan setara dengan tugas daring yang diberikan guru kepada siswa yang dapat dengan mudah mendapatkan akses pembelajaran daring.
Jadi, setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sama meskipun cara pembelajaran berbeda.
Yang menjadi tantangan pembelajaran normal baru adalah perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada siswa dan guru, tetapi juga orangtua.
Tidak sedikit orang tua yang merasa kewalahan dalam membantu belajar anaknya.
Bukan hanya dari segi materi, namun juga pada akses dan kemampuan orangtua dalam menggunakan teknologi.
Di sinilah perlunya guru ikut membantu melatih orangtua sehingga mereka bisa mendampingi belajar anaknya di rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.