Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkah Sekolah Masuk Era New Normal Pendidikan di Tahun Ajaran Baru?

Kompas.com - 14/06/2020, 23:08 WIB
Program Pintar,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Oleh : Metty Hartina | Guru SMPN 21 Batanghari

KOMPAS.com - Berbulan-bulan sudah dunia, termasuk Indonesia, berada dalam cengkraman Covid-19. Kondisi ini memaksa kita untuk tinggal di rumah, melakukan pekerjaan dari rumah, tidak terkecuali sektor pendidikan.

Pemerintah mengambil kebijakan melakukan pembelajaran jarak jauh. Bahkan, ada guru terpaksa mendatangi peserta didik di rumah bagi mereka yang tidak bisa mengakses internet.

Banyak hambatan dan rintangan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, namun semua itu harus dilalui demi membelajarkan peserta didik yang “dikurung” Covid-19.

Kini pemerintah menggulirkan wacana "New Normal" termasuk kenormalan baru dalam bidang pendidikan. New normal kita diminta untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.

Tentu banyak hal yang harus kita persiapkan, agar new normal ini tidak menjadi bumerang bagi kita dengan semakin tingginya angka terjangkit wabah ini.

Menyiapkan sekolah era normal baru

Apa yang harus disiapkan pengelola sekolah?

Baca juga: Ridwan Kamil: Jika Masih Terjadi Penyebaran, Sekolah Dimulai Awal 2021

1. Membersihkan lingkungan sekolah dengan menyemprotkan disinfektan.

2. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan mencuci tangan di setiap kelas.

3. Mengundang orangtua/wali peserta didik, dan komite untuk mensosialisasikan gerakan new normal dan meminta dukungan dari orang tua dan komite.

4. Menjalin kerja sama dengan dinas kesehatan dan meminta tenaga kesehatan minimal perawat untuk berada di lingkungan sekolah setiap satu minggu sekali guna melakukan pemeriksaan peserta didik, dengan tujuan bila ada peserta didik menunjukkan gejala Covid-19 dapat segera dirumahkan.

5. Membuat jadwal guru yang akan mengontrol social distancing peserta didik selama di dalam kawasan sekolah.

6. Kepala sekolah beserta wakil kurikulum dan kesiswaan, membagi jumlah peserta didik dalam satu kelas menjadi dua bagian, dengan tujuan agar penerapan sosial distancing di dalam kelas dapat dijalankan. Jaga jarak antarpeserta didik dapat diterapkan jika kepadatan jumlah peserta didik dikurangi.

7. Menyusun roster atau jadwal pembelajaran pagi dan siang.

8. Melaksanakan proses pembelajaran dalam dua shift atau dua gelombang, pagi dan siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com