Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2020, 15:56 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati mengingatkan masyarakat tidak sembarangan mengonsumsi obat klorokuin meski obat tersebut dianggap bisa mengobati penyakit Covi-19.

Melalui laman resmi UGM (23/3/2020), Prof. Zullies menegaskan obat tersebut termasuk obat dengan kategori keras dan memiliki efek samping.

”Klorokuin adalah obat keras yang juga ada efek sampingnya. Harus digunakan dengan resep dokter. Sebaiknya digunakan bagi mereka yang sudah positif kena atau suspect,” jelas Zullies.

Kategori obat keras

Pemerintah tengah memesan dua macam obat untuk Covid-19, yaitu Klorokuin dan Favipiravir (Avigan).

Baca juga: Bagaimana Aturan Isolasi dan Karantina Diri karena Virus Corona? Ini Panduannya

Menurut Prof. Zullies, klorokuin awalnya obat antimalaria yang kemudian digunakan juga sebagai imunosupresan pada pasien dengan penyakit autoimun, seperti lupus atau artritis rematoid.

Belakangan, klorokuin juga disebut memiliki efek antiviral, dan bahkan dipakai untuk mengatasi COVID-19 di China.

“Klorokuin memang dilaporkan memiliki efek antiviral yang kuat terhadap virus SARS-CoV. Obat ini bekerja dengan mengikat reseptor seluler angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang merupakan tempat masuknya virus SARS-CoV sehingga menghambat masuknya virus ke dalam sel,” jelasnya.

Namun demikian, sebagai obat dengan kategori obat keras harus digunakan dengan resep dokter dan sebaiknya digunakan untuk yang sudah positif atau tersangka.

“Bila tidak terkena lalu mengonsumsi maka efeknya tidak kecil seperti gangguan penglihatan dan terjadinya abnormalitas pada jantung,” ujarnya.

Pola hidup sehat

Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. DOK. UGM Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

Ia menyarankan agar masyarakat juga tidak menimbun dua macam obat tersebut.

Sebaliknya, ia menganjurkan untuk tetap menjaga kesehatan dengan meningkatkan sistem imun daya tahan tubuh melalui menjaga kebersihan dan berolahraga secara teratur di rumah.

”Sering cuci tangan, hindari kerumunan, jaga jarak dan jangan stres. Tetap waspada tapi tidak panik,” ujarnya.

Soal khasiat mengonsumsi jahe merah untuk mencegah Covid-19 menurutnya belum bisa dibuktikan karena diperlukan penelitian lebih lanjut.

“Efektif atau tidaknya belum bisa dibuktikan karena penyakitnya saja baru berlangsung. Khusus untuk jahe merah masih dalam penelitian. Jadi, untuk efektif atau tidaknya harus dicoba dulu,” katanya.

Baca juga: 10 Panduan untuk Orangtua Cegah Anak dari Virus Corona

Untuk mencegah terkena virus corona ini ia menganjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga secara teratur. “Sebaiknya melakukan olahraga di rumah bisa dilakukan dengan senam atau olahraga ringan minimal 30 menit sehari,” paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com