Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LLN UT Gelar OSMB Daring, Bantu Diaspora Indonesia Hadapi "Culture Shock" PJJ

KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) melalui Layanan Luar Negeri (LLN UT) menyelenggarakan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) bagi diaspora Indonesia di Jepang, Amerika, Eropa, dan Asia.

Acara yang dilangsungkan secara daring pada 17 Maret 2024 ini bertujuan membekali mahasiswa baru dengan pengetahuan dan strategi dalam menghadapi culture shock atau gegar budaya yang sering kali muncul dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Diikuti 1.011 mahasiswa baru, OSMB UT LLN terbagi menjadi dua sesi untuk menyesuaikan zona waktu. Sesi pertama diperuntukkan bagi mahasiswa Indonesia di Jepang diikuti 890 orang, sedangkan sesi kedua diikuti 121 mahasiswa di wilayah Amerika, Eropa, dan Asia.

Melalui video sambutan, Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru yang bergabung di UT.

"Sekarang Saudara menjadi bagian keluarga besar yang menjunjung tinggi kejujuran akademik, keluhuran budi pekerti, jiwa sosial, dan nilai-nilai kemanusiaan dengan didukung tenaga edukatif dan tenaga kependidikan yang luar biasa dan selalu siap membantu selama Saudara kuliah di UT," ungkapnya.

Prof. Ojat berharap mahasiswa baru tetap menjaga komitmen belajar dan bekerja keras. "Manfaatkan layanan akademik yang tersedia. Saya berharap Saudara dapat menjadi orang hebat seperti 1,8 juta alumni UT yang tersebar di Tanah Air dan mancanegara," tambahnya.

Dalam OSMB wilayah Amerika dan Eropa, Direktur LLN UT, Pardamean Daulay menginformasikan jumlah mahasiswa UT di luar negeri telah mencapai 5.316 orang, baik mahasiswa baru maupun on going (dalam proses belajar) dan tersebar di lebih dari 50 negara.

"UT merupakan perguruan tinggi negeri sudah menjadi PTN BH (badan hukum) yang secara khusus menerapkan pembelajaran jarak jauh, mandiri, dan fleksible. Sistem pembelajaran ini sangat cocok bagi teman-teman yang sedang bekerja dan melanjutkan studi di luar negeri," ujarnya.

Pardamean menjelaskan, sistem PJJ di UT tidak mudah karena masih asing bagi mereka yang terbiasa belajar secara konvensional tatap muka.

"Sistem pembelajaran di UT menghendaki teman-teman mahasiswa belajar mandiri, memotivasi diri, mengelola waktu sendiri, dan menghadapi atau mengelola permasalahan sendiri," kata Pardamean.

Pardamean melanjutkan, "supaya mahasiswa baru terhindar dari culture shock bagi mahasiswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran mandiri, kami akan menyediakan kegiatan layanan pendukung kesuksesan pembelajaran jarak jauh (LPKPJJ).

Dia menjelaskan, LPKPJJ terdiri atas beberapa kegiatan di antaranya; orientasi studi mahasiswa baru, pelatihan keterampilan belajar jarak jauh, workshop tugas, dan klinik ujian.

"OSMB ini bertujuan membekali mahasiswa baru untuk lebih mengenal, memahami hakekat PJJ kemudian sistem belajar yang dilakukan di UT, kemudian beragam layanan dan fasilitas pendukung yang harus diketahui mahasiswa supaya dapat memanfaatkan layanan belajar tersebut," ujar Pardamean.

"Semoga kegiatan OSMB ini menjadi awal yang baik bagi mahasiswa baru agar teman-teman dapat sukses belajar dan bisa lulus tepat waktu," harap Pardamean menutup sambutan.

Dalam kesempatan sama, Hamzah Lubis dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia berbagi pandangan dan pengalaman dirinya yang mengambil gelar ganda (double degree) di UT dan Universitas Tripoli Lebanon.

Hamzah menyampaikan, beberapa seniornya di PPI merekomendasikan UT yang memiliki kemudahan dalam administrasi, pembelajaran daring, dan memiliki fleksibilitas.

"Sebagai pelajar atau pekerja di luar negeri, adanya fleksibilitas PJJ yang disediakan UT sangat membantu. Apalagi (PJJ UT) mudah diakses kapan pun dan di mana pun, boleh melalui HP atau laptop, atau di waktu senggang. Itu sangat mudah diakses," ungkap Hamzah.

Dia menambahkan, sekitar beberapa bulan lalu UT dan PPI Dunia telah menandatangani MoU dengan pertimbangan masih banyak pelajar diaspora yang belum mengetahui adanya kemudahan akses untuk mengambil double degree.

"Jika kualitas SDM kita ingin meningkat salah satunya adalah dengan pendidikan. Siapa pun dapat mengakses pendidikan tinggi melalui UT," tutup Hamzah.

Sebagai informasi, berdasarkan data per 14 Maret 2024 UT LLB Wilayah Amerika, Eropa, dan Asia memiliki 121 mahasiswa baru dengan rincian jumlah mahasiswa di setiap program studi (prodi) sebagai berikut:

  • Pendidikan Agama Islam: 2 mahasiswa
  • Sistem Informasi: 8 mahasiswa
  • Ilmu Perpustakaan: 1 mahasiswa
  • Ilmu Hukum: 18 mahasiswa
  • Ekonomi Syariah: 2 mahasiswa
  • Ilmu Administrasi Negara: 4 mahasiswa
  • Ilmu Administrasi Bisnis: 9 mahasiswa
  • Ekonomi Pembangunan: 1 mahasiswa
  • Manajemen: 38 mahasiswa
  • Sosiologi: 2 mahasiswa
  • Ilmu Pemerintahan: 3 mahasiswa
  • Ilmu Komunikasi: 7 mahasiswa
  • Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian: 1 mahasiswa
  • Biologi: 1 mahasiswa
  • Akuntansi: 7 mahasiswa
  • Teknologi Pangan: 1 mahasiswa
  • Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan: 16 mahasiswa

https://www.kompas.com/edu/read/2024/03/17/173000771/lln-ut-gelar-osmb-daring-bantu-diaspora-indonesia-hadapi-culture-shock-pjj

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke