Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Tukang Bubur Ini Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Cumlade dari ITB

KOMPAS.com - Punya keterbatasan ekonomi bukan halangan untuk lulus cumlaude dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Seperti kisah Melly Puspita, mahasiswi dari Program Studi Teknik Metalurgi ITB. 

Melly berhasil lulus cumlaude dari kampus ITB secara gratis. Bahkan, dia lulus tepat waktu dan skripsinya mendapatkan nilai A. 

Melly punya jalan hidup yang cukup panjang sampai bisa lulus dari ITB. Dia juga merupakan satu-satunya yang kuliah di keluarganya.

Anak tukang bubur dengan ambisi besar

Ayah Melly bernama Tan Si Eng yang tidak tamat sekolah dasar dan pernah berprofesi sebagai penjual bubur ayam di lingkungan rumahnya di sekitar Jalan Pagarsih, Kota Bandung.

Namun, kondisi lock down akibat bencana Covid-19 membuat jualan bubur ayamnya terhenti.

Setelah pandemi Covid-19 usai, ayahnya Melly tak melanjutkan jualan bubur ayamnya, tapi kerja serabutan sebagai tukang cat rumah. Sedangkan ibunya Melly, Oey Erni hanya lulusan SD dan sudah meninggal.

Melly merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya hanya tamatan SMA dan tidak tertarik untuk kuliah, karena tidak suka belajar dan belum memperoleh pekerjaan.

Untuk kehidupan sehari-hari, Melly dan kakaknya membuat usaha catering kecil-kecilan. Sedangkan untuk menutupi kebutuhan sendiri, Melly menjadi guru les siswa SD-SMA.

Meskipun Melly tinggal di tengah Kota Bandung, tetapi masih banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya pendidikan.

Mayoritas penduduk jalan Pagarsih merupakan pedagang informal dan pelaku usaha kecil, jadi sangat jarang ditemukan anak muda yang melanjutkan pendidikan hingga kuliah.

"Memang ada yang melanjutkan hingga jenjang perguruan tinggi, namun persentasenya sangat kecil. Mayoritas menikah setelah lulus SMP ataupun SMA," ucap Melly dilansir dari laman Puslapdik.

Meski kedua orangtuanya berpendidikan rendah, dia menyadari bahwa pendidikan sangat penting dan merupakan kunci utama keberhasilan.

"Sebenarnya mereka sangat ingin kedua anaknya bisa memperoleh gelar sarjana, namun kenyataan berkata lain, hanya saya yang mau dan bisa lulus kuliah, kakak saya mungkin memilih jalan hidup lain," ujar dia.

Menyadari bahwa hanya dirinya yang mau dan bisa berkuliah, Melly tertantang untuk bisa mengangkat derajat keluarga lewat pendidikan yang tinggi.

"Orangtua selalu mengajarkan saya untuk selalu berusaha untuk apa yang saya inginkan dan jangan pernah takut untuk bermimpi. Mereka selalu berpesan agar saya dapat mengejar pendidikan setinggi mungkin dan mereka selalu mendukung dan membantu saya apabila hal tersebut mengenai pendidikan," ungkap Melly.

Diakui Melly, lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukung cita-cita dan harapannya.

Tak sedikit yang menilai, dia membebani orangtuanya dengan keinginannya untuk berkuliah.

"Apa yang mereka katakana itu justru menjadi cambuk bagi saya untuk membuktikan pada mereka bahwa anak seorang tukang bubur pun dapat berprestasi," tutur Melly.

Melly terhitung cepat menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 3,5 tahun, tepatnya dia lulus pada 7 Februari 2024.

Judul skripsinya adalah “Optimization of Methylammonium Lead Iodide (MAPbI3) Based Perovskite Solar Cell by Using Tin Oxide As Electron Transport Layer". Dari skripsi itu, dia mendapatkan nilai A.

Lulus dari ITB, Melly menggapai IPK 3,60 dan berhak meraih predikat Cumlaude.

Dia mengaku terharu karena pada akhirnya bisa memenuhi janji kedua orangtuanya untuk membawa gelar Sarjana dari ITB. Apalagi, dia kuliah di ITB dengan beasiswa KIP Kuliah.

"Saya sangat senang karena pada akhirnya menamatkan perjuangan kuliah dan tugas akhir saya dengan hasil yang cukup memuaskan," tegas Melly.

Melly bisa mendapatkan beasiswa KIP Kuliah karena kebetulan. Saat itu, dia tahu bantuan ini melalui Instagram, setelah itu dia berani mendaftar hingga memperoleh beasiswa KIP Kuliah.

"Seandainya tidak ada bantuan KIP Kuliah, saya tidak tahu, mungkin akan sulit sekali untuk bisa berkuliah karena ekonomi keluarga sangat tidak mendukung, " kata Melly.

Usai kuliah, Melly punya harapan untuk lanjut S2. Sebelum lanjut S2, dia akan mencoba bekerja dulu di industri pengolahan logam atau pertambangan selama 2-3 tahun.

https://www.kompas.com/edu/read/2024/03/15/193045771/anak-tukang-bubur-ini-bisa-kuliah-gratis-dan-lulus-cumlade-dari-itb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke