Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Penguatan Talenta Digital, SAP Prediksi 3 Tren Revolusi AI Generatif

KOMPAS.com - SAP, salah satu penyedia perangkat lunak bisnis, memprediksi tahun 2024 akan ditandai dengan lonjakan adopsi kecerdasan buatan (AI) generatif. Hal ini searah dengan kemajuan AI yang cepat di Indonesia dan posisi strategisnya sebagai pemain kunci di ASEAN.

"Di tahun 2023, kita melihat perubahan penting dalam inovasi AI di Indonesia, dengan Generative AI menjadi sorotan utama," ungkap Andreas Diantoro, Direktur Utama SAP Indonesia melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com (5/2/2024).

"Bisnis akan bergerak melampaui sekadar adopsi, dengan fokus pada penggunaan AI yang disesuaikan untuk berbagai industri, mulai dari rekomendasi personal hingga pengambilan keputusan prediktif," jelas Andreas Diantoro lebih lanjut.

Faktanya, menurut pemerintah Indonesia, penggunaan AI diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD366 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030.

Andreas Diantoro mengatakan SAP memprediksi setidaknya akan muncul tiga tren teknologi yang mendorong revolusi AI di Indonesia:

1. Peningkatan Keahlian Berbasis AI untuk Tenaga Kerja Masa Depan

Perubahan menuju Industri 4.0 menuntut keterampilan baru seperti data scientist, cloud professional, dan cyber security experts. Di satu sisi, otomatisasi mungkin memengaruhi beberapa pekerjaan, namun di sisi lain hal ini juga menciptakan peluang baru.

Program Beasiswa Talenta Digital Indonesia merupakan contoh upaya proaktif untuk melatih bakat digital masa depan.

Munculnya peran terkait AI, seperti Generative AI Prompt Engineers, menuntut pembelajaran dan adaptasi berkelanjutan. Adopsi AI bertanggung jawab dan pengawasan manusia sangat penting, terutama dengan munculnya chatbot yang dibangun di atas pemodelan bahasa coding yang besar.

Seperti yang ditawarkan Joule, sebuah alat Generative AI dari SAP, yang bisa terintegrasi ke dalam aplikasi bisnis sejalan dengan prinsip diatas, menawarkan solusi AI yang bertanggung jawab bagi bisnis di Indonesia.

"AI tidak akan menggantikan pekerjaan, tetapi akan menciptakan lapangan kerja yang baru," kata Andreas.

"Investasi dalam program pembekalan dan peningkatan keahlian sangat penting untuk memastikan transisi yang mulus bagi pekerja dan memaksimalkan manfaat AI bagi semua orang," jelasnya.

"Sertifikasi yang diakui industri, seperti program sertifikasi yang ditawarkan oleh SAP, dapat meningkatkan kemampuan kerja di ekonomi digital,” tambah Andreas.

2. Inovasi AI di Sektor Tertentu akan Menjadi Sorotan Utama


 

Pelaku bisnis di Indonesia bisa tampil ke panggung global dengan mengadopsi kerangka kerja AI strategis yang dibangun di atas fondasi data yang kuat. Pendekatan ini penting untuk memanfaatkan peluang AI, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan tetap kompetitif.

Prediksi menunjukkan bahwa AI, data, dan inovasi CRM (Customer Relationship Management) akan menjadi kunci bagi bisnis untuk lebih memahami pelanggan dan menciptakan layanan, aliran pendapatan, dan keterlibatan konsumen.

Menurut penelitian Kompas, sektor informasi dan komunikasi serta perdagangan menjadi sektor yang pekerjanya paling banyak dibantu oleh AI, dengan 22,1 persen tenaga kerja menggunakan AI pada tahun 2021.

Namun, perbedaan mendasar akan muncul dalam cara setiap industri mengadopsi dan menerapkan AI. Misalnya, analitik prediktif akan memperkuat sektor ritel dan manufaktur dengan insight dan peramalan tren, di mana ini akan menghasilkan rekomendasi yang lebih personal dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Data-data di suatu perusahaan terkenal kompleks dan seringkali terbagi dalam beberapa sistem dan terpisah-pisah, dimana risiko kehilangan konteks akan sangat besar, ketika data tersebut diekstrak dan digabungkan.

Perusahaan yang dapat menggabungkan data bisnis mereka sendiri dengan Generative AI, dalam memberikan konteks yang paling optimal pada suatu model, akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.

“Para pemimpin bisnis harus memastikan AI telah terintegrasi, relevan, dapat diandalkan, dan bertanggung jawab untuk mencapai hasil bisnis yang terukur," tegas Andreas.

3. Demokratisasi Cloud dan AI yang Memacu Pertumbuhan

Kombinasi kekuatan cloud dan AI akan mengarah pada lahirnya inovasi-inovasi yang besar di dunia korporat pada tahun 2024 dan lima tahun ke depan. Hal ini memungkinkan suatu organisasi melakukan integrasi, memperbesar skala, kinerja, penghematan biaya, dan keamanan yang lebih besar.

Dampak transformasi ini sudah dirasakan di Indonesia. Adopsi komputasi cloud diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD10,7 miliar terhadap ekonomi antara tahun 2021 dan 2025, menurut Kementerian Informasi Republik Indonesia.

Ketika berbicara dengan pelanggan tentang transformasi cloud, mereka memiliki dua hambatan utama: (1) menghasilkan hasil bisnis yang nyata dan (2) biaya. SAP menangani kedua hambatan ini dengan program RISE with SAP Migration and Modernization.

Untuk mengimbangi biaya migrasi dan transformasi, SAP memiliki insentif transformasi baru melalui RISE atau GROW with SAP, baik pelanggan berasal dari sistem ERP warisan on-prem seperti ECC atau S/4HANA.

Layanan seperti RISE with SAP menyediakan jalur yang jelas dan fleksibel bagi bisnis untuk menjadi perusahaan cerdas, dan dirancang untuk membantu pelanggan SAP yang telah menggunakan ERP untuk beralih ke cloud.

Sementara GROW with SAP dapat membantu UKM yang fokus pada pertumbuhan bisnis, untuk mengadopsi ERP cloud. Kedua layanan tersebut membawa produk dan alat yang tepat dalam satu paket kontrak untuk mempercepat adopsi cloud terlepas dari ukuran, industri, kesiapan cloud, kustomisasi, volume, atau titik keberangkatan.

“Dengan memanfaatkan kemampuan otomatisasi AI, ditambah oleh kapasitas dan fleksibilitas cloud, organisasi akan dapat lebih baik memprediksi operasi dan memanfaatkan berbagai solusi AI," kata Andreas.

“SAP berada dalam posisi unik untuk membantu organisasi Indonesia dari semua ukuran membuka potensi transformatif cloud dan AI. SAP berdedikasi untuk mendukung perjalanan Indonesia menjadi ekonomi digital terdepan," pungkasnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2024/02/05/104316871/dorong-penguatan-talenta-digital-sap-prediksi-3-tren-revolusi-ai-generatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke