Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Penyebab "Bullying" di Sekolah dan Cara Cegahnya

KOMPAS.com - Kasus perundungan atau bullying masih saja terjadi di lingkungan sekolah.

Padahal pemerintah menerapkan sejumlah peraturan untuk menjadikan sekolah aman bagi siswa dan warga di lingkungan sekolah.

Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Sri Immawati menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab terjadinya bullying di lingkungan sekolah dan upaya strategi pencegahannya.

Menurut Sri, bullying adalah definisi tindak kekerasan di sekolah yang memiliki beberapa macam jenis.

Di antaranya berupa kekerasan fisik, psikis, ekonomi, status sosial, dan lain sebagainya.

3 penyebab bullying

Sri mengungkapkan beberapa faktor penyebab siswa bisa menjadi pelaku bullying di sekolah.

Sri menilai, faktor utama penyebab seseorang melakukan bullying berasal dari lingkungan keluarga.

1. Keluarga tidak harmonis

Kondisi keluarga yang tidak harmonis atau broken home, kurangnya perhatian seorang anak dari keluarga terdekat, dan pendidikan yang kurang tepat bagi anak sehingga menyebabkan pembentukan perilaku yang kurang baik.

2. Pengaruh senior di sekolah

Sri menerangkan, faktor kedua penyebab bullying adalah adanya pengaruh dari senior yang berada di lingkungan sekolah.

Secara umum, seorang siswa dapat melakukan kekerasan karena dipengaruhi oleh lingkungan teman sebayanya yang juga melakukan hal serupa.

Selain itu, adanya sikap senioritas yang berada di lingkungan sekolah juga mendorong terjadinya tindak kekerasan atau bullying, dimana yang menjadi korbannya adalah junior yang lemah.

3. Kesadaran diri dari pelaku

Faktor ketiga penyebab bullying adalah kesadaran diri dari pelaku bullying untuk melakukan tindak kekerasan.

"Ada kasus di mana siswa memang sudah mencari sekolah yang melakukan tawuran. Sebelum memasuki sekolah, biasanya siswa sudah melakukan analisis terhadap beberapa sekolah. Sehingga tujuan utamanya bukan hanya belajar tetapi juga untuk melakukan tawuran dan menjadi bagian dari komunitas tersebut," beber Sri.

Sri menambahkan, ada langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya bullying atau kekerasan di lingkungan sekolah.

Ada beberapa strategi menciptakan sekolah yang aman dan nyaman tanpa kekerasan menurut dosen UMJ ini.

a. Sediakan sarana dan prasarana

Pertama, menyediakan sarana dan pra sarana yang memadai di lingkungan sekolah. Sarana dan prasarana dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.

Seperti sarana dan prasarana seperti Unit Kesehatan Sekolah (UKS), taman bermain, dan perpustakaan.

Sri menyampaikan, sekolah dapat memberikan ruang-ruang pojok literasi untuk siswa. Hal tersebut juga didorong dengan peran seorang guru untuk bisa menumbuhkan minat membaca pada siswa.

b. Penguatan karakter

Strategi selanjutnya yaitu teknologi yang mendukung, penguatan karakter, ekstrakurikuler, dan kepedulian orangtua.

Selain guru dan teman di lingkungan sekolah, orangtua memiliki peran paling penting, terutama dalam menjaga komunikasi antara sekolah dan orang tua.

Guru sebagai tenaga pendidik di sekolah juga memiliki peran penting terutama dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Seorang guru tidak bisa memaksakan seorang siswa untuk merasa senang ketika guru itu sendiri tidak bisa menciptakan kenyamanan.

"Guru harus menganggap siswa sebagai subyek. Sehingga bisa terjalin kerja sama antarguru dan siswa. Selain itu, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa," tandas Sri.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/11/14/160500871/3-penyebab-bullying-di-sekolah-dan-cara-cegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke