Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ITS Cetak Alumnus Pertama Jurusan Studi Pembangunan dengan IPK 3,74

KOMPAS.com - Resmi didirikan pada 2019 silam, Departemen Studi Pembangunan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mencetak lulusan pertamanya.

Berpredikat cumlaude, wisudawan angkatan pertama ini menjadi satu-satunya dari departemen tersebut yang lulus pada prosesi Wisuda ke-127, Sabtu (18/3/2023).

Kepala Departemen Studi Pembangunan, Dr. Arfan Fahmi menilik kembali bagaimana perkembangan departemen yang berdiri sejak 2019 ini.

Tahun pertama dibukanya program studi tersebut, ITS menerima 57 mahasiswa dengan rasio keketatan sekitar satu banding sepuluh.

Tingginya minat terhadap Departemen Studi Pembangunan, mendorong peningkatan kuota penerimaan setiap tahun.

"Tahun ini, kami berencana untuk menerima 135 mahasiswa," ungkap dia mengutip laman ITS, Kamis (23/3/2023).

Di samping peningkatan kuota, perkembangan Departemen SP juga ditunjukkan pada kualitas mahasiswanya.

Laki-laki yang akrab disapa Arfan ini dengan bangga menyebutkan nama Alfian Nugraha sebagai lulusan pertama Departemen Studi Pembangunan dengan predikat cumlaude.

Lulus dengan masa studi 3,5 tahun, satu-satunya wisudawan Departemen Studi Pembangunan pada Wisuda ke-127 tersebut meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,74.

Dosen Departemen Studi Pembangunan ini merasa bangga terhadap pencapaian lulusan pertama tersebut.

Arfan menyebutkan, bahwa sejak awal berdiri, telah ditetapkan standar yang cukup tinggi bagi lulusan Departemen Studi Pembangunan.

Lulusnya Alfian Nugraha menjadi bukti bahwa standar tinggi tersebut mampu dicapai.

"Sehingga pencapaian tersebut bisa menjadi acuan bagi adik-adik tingkatnya," kata pria yang juga Pakar Community Development tersebut.

Menurut Arfan, kesuksesan Departemen Studi Pembangunan dalam menghasilkan lulusan berkualitas merupakan buah manis dari keberanian ITS membuka program studi baru.

Di bawah Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD), departemen ini bertujuan untuk menempa lulusan yang mampu menjawab permasalahan sosial dengan technology acceptance.

"Keberanian ITS membuka prodi Departemen Studi Pembangunan merupakan keputusan bijak dengan analisis mendalam," jelas Arfan.

Di samping itu, Alfian Nugraha mengatakan, semula ia tidak berencana untuk menyelesaikan studi dalam tujuh semester.

Namun, seiring berjalannya waktu, minatnya dalam pembangunan disertai kemampuan yang memadai membuat laki-laki dengan panggilan Alfian ini bertahan hingga menamatkan studi.

"Semakin bertambahnya semester, saya semakin cocok dan tidak pernah berpikir salah jurusan," tegas dia.

Mengusung judul "Analisis Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Sektor Properti di Kota Surabaya", laki-laki asal Sidoarjo ini hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk menyusun proposal Tugas Akhir (TA).

Judul tersebut merupakan hasil dari tugas Metodologi Penelitian yang pernah ia tempuh.

"Oleh karena itu, saya cukup melengkapi hal yang diperlukan sehingga tidak butuh waktu lama," ujar Alfian.

Kesuksesan yang diraih Alfian tentunya melalui perjalanan yang tidak mudah, terlebih sebagai bagian dari angkatan pertama.

Alfian memiliki prinsip untuk berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Menurut dia, sudah seharusnya untuk mencari informasi bukan menunggu informasi menghampiri.

"Fokus pada kemampuan diri karena jika melihat orang lain, kita justru mengikuti arus dan tidak memaksimalkan potensi diri," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/03/23/143018471/its-cetak-alumnus-pertama-jurusan-studi-pembangunan-dengan-ipk-374

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke