Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BUMN Ini Berdayakan Komunitas Disabilitas di Sumut

KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG memberdayakan komunitas disabilitas di Danau Toba.

Langkah yang dilakukan, yakni memberikan bantuan food truck kepada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Salah satu anak asuh Panti Karya Hephata, Bicardo Siburian dengan dibantu oleh seorang penerjemah, menyampaikan terima kasih kepada SIG atas bantuan food truck.

"Saya senang karena bantuan ini akan memudahkannya menjual kopi," ucap dia dalam keterangannya dikutip Kamis (2/3/2023).

Selain memiliki kemampuan dalam menyajikan kopi (barista), pria berusia 29 tahun ini juga terampil membuat kerajinan manik-manik untuk dijadikan gantungan kunci, serta kerajinan dari akrilik.

Berkat kecerdasan dan keterampilannya tersebut, lulusan D3 Komputer ini difasilitasi untuk mengikuti pelatihan barista untuk disabilitas yang diadakan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Yogyakarta, selama 2 bulan pada 2022 lalu.

Berdiri sejak 3 Desember 1923, Panti Karya Hephata melakukan proses rehabilitasi bagi penyandang disabilitas melalui dua pendekatan, yaitu rehabilitasi berbasis panti dan berbasis masyarakat.

Kini, Panti Karya Hephata telah menjadi rumah bagi 68 penyandang disabilitas yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, serta melayani dan mendampingi 803 para penyandang disabilitas yang tersebar di 7 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Seluruhnya mendapatkan beragam layanan, di antaranya adalah layanan terapi dan pelatihan keterampilan untuk mewujudkan penyandang disabilitas yang berdaya secara holistik, mandiri dan inklusif.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, bantuan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin kelima, yakni kepedulian terhadap disabilitas.

Perusahaan ingin turut hadir dan membantu peningkatan produktivitas penyandang disabilitas, serta mendukung pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan peningkatan perekonomian di daerah Sumatra Utara, khususnya Danau Toba yang menjadi destinasi wisata prioritas yang ditetapkan pemerintah.

"Bantuan ini juga selaras dengan arahan Kementerian BUMN untuk penyaluran program bantuan tepat sasaran berdasarkan pemetaan kebutuhan dan kepentingan (social mapping)," ucap Vita.

Kepala Panti Karya Hephata, Pdt. Binsar Nababan menjelaskan, Hephata berasal dari bahasa Yunani yang berarti terbuka.

Karena itu, dia berharap karya Panti Hephata membantu cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas, sekaligus terbuka untuk seluruh karya penyandang disabilitas.

Saat ini, 23 penyandang disabilitas yang telah diasuh dan dibina Panti Karya Hephata telah berhasil menghasilkan berbagai macam produk kreatif, antara lain Kopi Racikan Mertua, kukis kopi, kerupuk olahan ikan, bubuk jahe merah, lilin, dan pernak-pernik gantungan kunci.

"Anak-anak (penyandang disabilitas) di sini memiliki beragam keterampilan. Karena itu kita adakan beragam kegiatan yang sesuai dengan minat mereka. Coba bayangkan, kita punya produk lilin yang pelatihnya itu tunarungu dan wicara dan yang membuatnya tunagrahita. Produk lilin kita ini boleh diadu," tegas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/03/02/211021671/bumn-ini-berdayakan-komunitas-disabilitas-di-sumut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke