Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketua I-4: Butuh Kolaborasi Ilmuwan Dalam-Luar Negeri untuk Memajukan Bangsa

KOMPAS.com - Untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kolaborasi untuk riset yang inovatif dan produktif.

Peran ilmuwan sangat penting dalam sebuah riset yang inovatif dan produktif demi kemajuan bangsa Indonesia.

Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Dr. Sastia Prama Putri mengatakan, dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 butuh peran berbagai bidang. Baik sains dan teknologi akan sangat penting untuk memecahkan permasalahan dalam negeri maupun dalam konteks global.

Menurut Sastia, Indonesia sebagai sebuah negara memiliki perguruan tinggi dan institusi riset yang representatif dan memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa.

Butuh kolaborasi ilmuwan dalam negeri dan seluruh dunia

Bahkan anak bangsa sudah banyak yang menorehkan prestasi dan menjadi duta ilmu Indonesia di berbagai belahan dunia.

"Akan tetapi keberadaan dan skill mereka belum mampu dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan bangsa. Cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang besar yang berkontribusi dalam ilmu pengetahuan dunia, mustahil bisa terwujud apabila instan intelektual tidak berkolaborasi dan berkomitmen menghasilkan suatu karya yang berdaya guna," papar Sastia dalam tema annual meeting I-4 2023 yang diadakan secara daring, Sabtu (14/1/2023).

Sastia menekankan, kolaborasi tidak hanya cukup dibangun dengan ilmuwan dalam negeri, tapi juga dibangun dengan ilmuwan dari seluruh dunia.

Sastia berharap lewat acara ini semua ilmuwan Indonesia yang telah bergabung dalam jaringan I-4 dapat memelihara dan memperkuat kolaborasi dan bersinergi antara ilmuwan dalam negeri dan ilmuwan diaspora.

Menurut dia, ikatan ini bisa membangun dan memperluas relasi atau jejaring internasional antara akademisi dalam negeri dan luar negeri.

Serta mendorong perguruan tinggi Indonesia berkelas dunia melalui riset dan publikasi internasional. Selain itu juga bisa meningkatkan daya saing bangsa melalui peran pendidikan tinggi.

"Kami di I-4 melihat potensi perannya dalam memastikan kontribusi ilmuwan Indonesia bagi kemajuan bangsa. Tentunya akan selalu ada pertanyaan apakah kita bisa, ilmuwan Indonesia dari luar negeri sebagai diaspora membangun Indonesia? Bisa tapi kita harus membuktikan bukan hanya menyampaikan," urai Sastia.

Peran ilmuwan diaspora untuk membangun bangsa

Caranya dengan diaspora Indonesia dapat memudahkan proses internasionalisasi akademik melalui proses kolaborasi Tri Dharma.

Sastia menambahkan, ilmuwan diaspora juga bisa menjadi jembatan untuk akses fasilitas penelitian di negara-negara maju.

Ilmuwan diaspora juga bisa membantu hilirisasi riset menjadi produk industri atau kebijakan yang implementatif.

"Pada akhirnya kita semua adalah duta bangsa yang harus bersemangat untuk membawa nama Indonesia dipentas akademik internasional," imbuh Sastia.

Segenap pengurus di I-4 merasa bahwa upaya individual yang sporadis tidak bisa memberikan dampak besar.

Dengan adanya kolaborasi dan sistem yang menunjang serta kondusif, Sastia yakin bisa membawa Indonesia lebih maju lagi dalam hal riset dan teknologi.

"Saya berharap I-4 dapat menjadi rumah kita bersama menjadi wadah yang inklusif bagi ilmuwan Indonesia dimanapun berada," tandasnya.

Memperluas jaringan riset

Para ilmuwan diaspora tersebar di seluruh dunia tepatnya di sejumlah kawasan yakni Amerika Serikat dan Kanada, Eropa, Asia Timur dan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah dan Australia.

Sementara itu, Ketua Panitia Annual Meeting Dr. Januar Widakdo mengungkapkan, annual meeting I-4 ini memiliki banyak tujuan.

Seperti memelihara dan memperkuat kolaborasi dan sinergi anggota I-4 baik anggota yang berada di dalam negeri dan luar negeri.

Serta membangun dan memperluas jaringan riset antara ilmuwan yang ada di luar negeri dan dalam negeri.

"Kegiatan ini juga mendorong temuan dan inovasi yang kontributif dan produktif pada peningkatan daya saing bangsa," urai Januar.

Januar menyampaikan, melalui acara annual meeting I-4 2023 ini ada manfaat yang bisa dicapai.

Yaitu sebagai sarana sinergi dan kolaborasi antara anggota I-4. Hingga terciptanya relasi dan kemitraan baru antara ilmuwan dalam dan luar negeri.

"Melalui kegiatan ini bisa tercipta kolaborasi dalam hal penelitian dan penulisan artikel ilmiah," kata Januar.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/15/094246471/ketua-i-4-butuh-kolaborasi-ilmuwan-dalam-luar-negeri-untuk-memajukan-bangsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke