Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Tradisi Tedak Siten dan 7 Tahapannya

KOMPAS.com - Tedak Siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.

Prosesi Tedak Siten Ameena Hanna Nur Atta yang baru saja diselenggarakan menjadi perhatian masyarakat Indonesia.

Masyarakat Jawa memiliki beraneka ragam tradisi salah satunya Tedak Siten yang diadakan untuk memperingati bayi yang berusia 8 bulan.

Ada beberapa tahapan dalam tradisi Tedak Siten yang sudah dilakukan sejak zaman dulu. Prosesi ini tentu sangat menarik khususnya bagi masyarakat yang belum pernah melihatnya langsung.

Lantas bagaimana sebenarnya sejarah tradisi Tedak Siten dan apa saja tahapan Tedak Siten ini? Melansir dari laman Peta Budaya Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Senin (26/9/2022), Tedhak Siten atau Tedak Siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.

Tradisi Tedak Siten

Tedak siten berasal dari kata tedhak yang artinya turun dan siti yang artinya tanah sehingga upacara ini juga disebut dengan istilah upacara turun tanah.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, upacara ini dimaksudkan sebagai simbol bagi anak untuk bersiap-siap menjalani hidup melalui tuntunan orangtua agar nantinya dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Tedak siten yang biasanya dilakukan pada waktu anak berumur tujuh lapan atau 7x35 hari atau 8 bulan.

Tedak siten merupakan tradisi yang adiluhung, karena tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta atas kelahiran anak tercinta melalui upacara khusus, yaitu tradisi tedak siten.

Tradisi ini merupakan adat kebiasaan masyarakat Jawa asli yang sarat dengan nilai-nilai spiritual.

Tahapan tradisi Tedak Siten

Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan kepada bumi tempat si kecil mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah (Tedak Siten) dengan diiringi doa-doa dari orangtua dan sesepuh sebagai pengharapan agar kelak si anak bisa sukses dalam menjalani kehidupannya.

Pelaksanaan upacara Tedak Siten terdiri dari tujuh tahapan, antara lain:

1. Menginjak Jadah (tetel) tujuh warna

2. Naik tangga dari tebu

3. Turun dari tangga untuk berjalan di atas onggokan pasir.

4. Masuk ke dalam kurungan

5. Menyebar undhik-undhik (uang).

6. Dimandikan dengan air siraman kembang setaman.

7. Didandani dengan pakaian yang bersih.

Secara keseluruhan, upacara ini bermakna untuk mengajarkan konsep kemandirian pada anak.

Demikian penjelasan mengenai tradisi Tedak Siten yang baru saja dijalani Ameena Hanna Nur Atta. Informasi ini menjadi wawasan bagi generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa betapa kayanya budaya di Indonesia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/26/174125971/mengenal-tradisi-tedak-siten-dan-7-tahapannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke