Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RUU Sisdiknas Tak Masuk Prolegnas, Nadiem: Yang Penting Hati Tulus Kinerja Bagus

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa jajarannya selalu mengedepankan suara guru.

Hal tersebut dipaparkannya dalam sesi berbagi pengalaman hidup dan karier kepada lebih dari 120 mahasiswa Indonesia di Boston, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu lalu.

Salah satu mahasiswa Indonesia di Boston University School of Education, Suhandi menyampaikan masukan terkait kesejahteraan guru. Ia menyinggung soal kesulitan kawannya yang seorang guru untuk mendapatkan gaji karena belum melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Nadiem mengatakan, guru honorer merupakan masalah yang sudah lama sehingga langsung menjadi salah satu prioritas utama dirinya setelah menjabat sebagai Mendikbud Ristek.

“Soal guru honorer merupakan masalah yang sudah lama sehingga langsung menjadi salah satu prioritas utama ketika saya menjabat. Tahun lalu sekitar 300 ribu guru honorer telah menjadi ASN PPPK. Tahun ini sekitar 300 ribu pun akan diangkat menjadi ASN PPPK,” terang Nadiem.

Nadiem menejalaskan bahwa Kemendikbud Ristek sudah berupaya keras agar mulai tahun ini guru dapat memperoleh tunjangan meskipun belum mendapatkan sertifikat PPG.

"Namun, niatan yang kami tuangkan dalam Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut harus ditunda pembahasannya, jadi apa boleh buat," ujarnya.

Sebagai informasi Badan Legisliasi (Baleg) DPR telah menyepakati tak memasukkan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023. Baleg juga mengesahkan RUU Sisdiknas tidak masuk dalam Prolegnas Prioritas Perubahan 2022.

Wakil Ketua Baleg DPR, Willy Aditya meminta Mendikbud Ristek Nadiem Makarim untuk membuka ruang dialog dengan para pemangku kepentingan terlebih dahulu dalam hal penyusunan RUU Sisdiknas karena adanya kritik dari sejumlah pihak.

Meski begitu, Nadiem menuturkan bahwa setiap perubahan selalu mengundang penolakan.

“Perubahan selalu mengundang resistensi. Kalau dalam suatu kepemimpinan tidak ada yang protes, jangan-jangan kamu belum melakukan apa-apa. Yang penting hati kita tulus dan kinerja kita bagus,” ungkapnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/22/114238371/ruu-sisdiknas-tak-masuk-prolegnas-nadiem-yang-penting-hati-tulus-kinerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke