Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan Tahapan Perkembangan Emosional Anak Usia 3-6 Tahun

KOMPAS.com - Perkembangan sosio-emosional anak penting untuk diperhatikan para orangtua.

Aspek ini sama pentingnya dengan tumbuh kembang anak dari segi fisik maupun kognitif. Seiring perkembangan usia anak, aspek sosio-emosional juga akan mengalami perubahan.

Orangtua perlu mengetahui bahwa perkembangan emosional ini mencakup kesadaran diri yang terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain.

Melansir dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Minggu (28/8/2022), perkembangan emosi biasanya berkembang sejalan dengan pengalaman sosial anak-anak melalui aktivitas bermain.

Lantas bagaimana semestinya tahapan perkembangan emosional anak usia 3 hingga 6 tahun? Simak informasi berikut ini:

1. Usia 3-4 tahun

Tahapan perkembangan emosional anak usia 3-4 tahun dapat berkembang melalui beberapa cara, yakni dengan bermain peran dan bermain bersama dan meniru satu sama lain.

Pada usia ini anak sudah dapat mengungkapkan emosi mereka saat bermain melalui penggunaan simbol-simbol untuk mewakili emosi.

Misalnya mengerutkan kening saat mainannya diambil oleh temannya. Dalam pemahaman emosional, anak-anak juga mulai membuat perbedaan dasar antara senang dan sedih pada usia ini mereka juga membuat penilaian emosional yang sederhana.

Misalnya menganggap anak-anak bahagia saat di pesta ulang tahun. Anak usia ini sudah memiliki kendali emosinya sendiri.

Mereka akan tertawa saat menemukan sesuatu yang lucu. Sebaliknya, mereka akan menangis saat ada yang membuatnya sedih atau marah.

2. Usia 5 tahun

Tahapan emosional anak pada usia ini sudah mampu mengungkapkan emosi baik secara lisan dan gestur tubuh.

Contohnya, kebanyakan anak-anak mengerutkan kening untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bahagia dan juga mengungkapkan bagaimana perasaannya.

Menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dialami. Dengan berkomunikasi dengan orang lain, belajar lebih banyak tentang bagaimana berperilaku dalam situasi sosial.

Selanjutnya mereka mulai menunjukkan simpati pada anak-anak lain dengan membantu perilaku dalam meningkatkan wawasan emosi yang lain.

3. Usia 6 tahun

Tahapan perkembangan emosional anak usia 6 tahun, belajar bagaimana berbagi satu sama lain saat bermain. Melalui bermain, anak-anak prasekolah memperluas pengetahuan mereka tentang peran dan harapan sosial.

Lebih lanjut, anak usia 6 tahun juga melatih komunikasi, pengaturan emosi dan keterampilan pemecahan masalah. Sehingga bermanfaat secara emosional dan kognitif.

Dan yang tidak kalah penting, pada usia ini anak sudah mulai mencoba untuk mengatur atau menyadari emosi sendiri berupa rasa malu, bangga, bahagia.

Anak usia 6 tahun sudah mulai mampu memahami perasaan orang lain yang tidak selalu sama dengan dirinya.

Sehingga di usianya ini, anak akan lebih paham mengenai emosi dirinya ataupun orang sekitarnya. Hal ini membuat anak-anak mengerti bahwa tidak boleh mengatakan sesuatu hal yang dapat menyakiti perasaan orang lain.

Selain itu, keterampilan sosial anak usia 6 tahun lebih terkoordinasi dengan perasaan sendiri maupun orang lain serta mulai untuk mengendalikannya emosinya.

Dalam perkembangan emosionalnya, anak-anak masih sangat bergantung pada dukungan yang diberikan orangtua dan guru.

Sehingga sebagai orangtua dan guru bisa memberikan stimulasi terbaik dan bisa menjadi teman yang baik bagi-bagi anak-anak. Sehingga dengan perkembangan emosional yang matang, anak akan bertumbuh kembang hingga dewasa dengan baik.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/28/143720271/perhatikan-tahapan-perkembangan-emosional-anak-usia-3-6-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke