Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemendikbud: Jumlah Peserta Program PGP Alami Kenaikan Tiap Angkatan

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) telah menyelenggarakan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) untuk enam angkatan hingga saat ini.

Dirjen GTK Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril mengungkapkan antusiasmenya karena PGP terus mendapatkan tanggapan positif dari berbagai ekosistem pendidikan Indonesia.

“Tanggapan baik ini tentu berkat kerja kita bersama, di mana banyak pihak yang peduli dan merasa bertanggung jawab atas perbaikan-perbaikan pendidikan di Indonesia. Untuk itu, saya sangat berterima kasih sekali bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Program Pendidikan Guru Penggerak ini,” tutur Iwan di Jakarta, Kamis (24/8/22).

Merujuk data Kemendikbud Ristek, jumlah peserta pada setiap angkatan terus meningkat.

Jumlah guru yang mendaftar pada angkatan pertama jatuh diangka 19.218. Angkatan kedua jumlah guru yang mendaftar berjumlah sama seperrti angkatan sebelumnya, yaitu 19.218.

Pendaftar guru penggerak angkatan ketiga menunjukkan peningkatan menjadi 23.274 orang. Selanjutnya, pada angkatan keempat, pendaftar guru penggerak terus bertambah mencapai 42.009.

Pada angkatan kelima, jumlah pendaftar program guru penggerak bertambah secara signifikan dan menduduki angka 105.643.

Bahkan pada angkatan keenam jumlah pendaftar menyentuh angka 131.444 orang.

Iwan juga menekankan kembali pemahaman pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban.

Oleh karena itu, penting bagi seorang guru memahami perannya sebagai motor penggerak sehingga apa yang dia upayakan dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa akan dapat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik maupun lingkungan sekitarnya.

Ia menjelaskan, pekerjaan sebagai seorang guru bukanlah sekadar membahas kurikulum dan hasil belajar. Juga bukan hanya mengajar dan mendidik.

“Pekerjaan kita adalah melahirkan generasi masa depan yang cemerlang, melahirkan generasi pembaharu, generasi yang akan menjawab tantangan zaman masa kini dan masa mendatang,” ucapnya.

Sudut pandang dari Guru Penggerak

Guru Penggerak SMA Gabungan Jayapura, Dolvina Lea Ansanay tertarik mendaftar program Guru Penggerak karena ia selalu ingin belajar dan mencoba hal baru dalam proses pembelajarannya.

Menurutnya, banyak sekali pengalaman positif yang diperoleh, seperti bagaimana idealnya karakter seorang guru terkait filosofi pendidikan sampai bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan profesional.

Dolvina menerangkan, hal tersebut mampu menjawab kebutuhan pribadinya untuk menjadi guru yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Bagaimana kita memanfaatkan fasilitas dan sarana yang ada di sekitar kita guna menunjang pembelajaran,” tambahnya.

Atas dasar itu, Lea bersama komunitasnya mendirikan taman baca Komunitas Pustaka untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak sebagai bukti semangat dan kreativitasnya dalam membangun pendidikan di wilayahnya.

“Karena saya dan latar belakang keluarga saya sebagian besar berprofesi sebagai tenaga pendidik maka kami putuskan untuk mendirikan taman bacaan untuk membantu masyarakat di sekitar saya,” ungkapnya.

Proses pembelajaran yang dirasakan siswa

Dari sisi lain, seorang siswa SMA Gabungan Jayapura, Marinus menjelaskan bagaimana pembelajaran yang ia rasakan dengan sistem Guru Penggerak yang ada.

“Kami bukan hanya sebagai pendengar, guru memberi kesempatan kami untuk bicara di depan kelas menjelaskan apa yang diterangkan guru sebelumnya. Apakah kami sudah menangkapnya dengan baik. Ibu memberi kami kesempatan untuk bicara dan berekspresi,” urai Marinus.

Siswa lainnya bernama Maria juga mengatakan bahwa cara mengajar Lea yang sangat asik.

“Cara menjelaskan jelas dan terperinci kami langsung paham dengan materi yang diterangkan. Kalau bingung kita bisa bertanya langsung kepada guru,” terangnya.

Dukungan pemerintah daerah terhadap program Pendidikan Guru Penggerak

Sebelum mengakhiri sambutannya, Irwan turut mengimbau gubernur, walikota, bupati, serta dinas pendidikan untuk mendukung penuh para guru dalam mengikuti PGP.

“Izinkan kami meminta bantuan untuk mendukung penuh dan memberikan restu kepada guru-guru hebatnya dalam mengikuti proses PGP ini,” pungkasnya.

Irwan melihat restu akan membuat perjalanan calon Guru Penggerak menjadi lancar, baik ketika menjalani proses dan pasca pendidikan.

Tidak berhenti sampai Irwan, Bupati Kabupaten Brebes, Idza Priyanti juga memberikan dukungan penuh terhadap implementasi Permendikbudristek Nomor 40/2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dan mengajak seluruh guru mengikuti seleksi PGP.

“Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak pemimpin pembelajaran yang unggul dan inovatif,” ucap Idza.

Berikutnya, Bupati Kabupaten Minahasa, Royke Octavian Roring menyatakan, wilayahnya siap mendukung visi dan misi dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Tak ketinggalan, Bupati Kabupaten Deli Serdang, Ashari Tambunan menyatakan kesiapannya untuk mendukung PGP terutama melalui kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing. 

Juga yang mampu meningkatkan pengetahuan dan teknologi.

“Pemerintah Kabupaten Deli Serdang siap mengangkat guru penggerak yang memenuhi syarat sesuai regulasi untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran,” tegasnya.

Hal ini demi mewujudkan kabupaten yang maju dan sejahtera serta masyarakat yang rukun dan religius dalam kebhinnekaan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/26/191321771/kemendikbud-jumlah-peserta-program-pgp-alami-kenaikan-tiap-angkatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke