Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Kelola Stres pada Anak saat Belajar

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Kebutuhan anak akan belajar membuat orangtua harus turut andil dalam prosesnya. Secara primer, kebutuhan akan pelajaran memang akan anak dapatkan di sekolah.

Akan tetapi, orangtua juga harus memerhatikan proses tumbuh kembang anak dalam belajar. Misalnya memberi perhatian atas kegiatan anak di sekolah atau sekadar membantunya mengerjakan pekerjaan rumah.

Pada prosesnya, terkadang rangkaian pembelajaran yang dilakukan anak dapat membuatnya stres. Hal ini bisa dipicu materi yang sulit dimengerti, lebih menyukai aktivitas fisik seperti bermain, hingga kurang fokus.

Lantas, bagaimana ya cara mengatasi anak yang sering mengalami stres?

Simak penjelasan Damar Wahyu Wijayanti, Co-Founder Good Enough Parents dan Montessori & Certified Positive Discipline Parents Educator, dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Mengelola Stres pada Anak saat Belajar”.

Untuk menghindari anak stres karena belajar, orangtua dapat melakukan hal-hal berikut.

Mendampingi Anak Belajar

Waktu yang dibutuhkan orangtua untuk mendampingi anak belajar tergantung keluarga masing-masing.

Hal terpenting adalah menyesuaikan waktu anak dan orangtua Sebab, waktu paling optimal adalah ketika anak siap menerima pelajaran dan orangtua pun luang.

Saran dari Damar, orangtua harus mengajarkan anak sesuai dengan kemampuan anak karena hal ini dapat menjadi ajang bonding.

Anak akan merasa bahwa dirinya penting karena melihat orangtuanya dapat menyisihkan waktu di tengah kesibukan untuk membantu mereka. Apalagi jika mereka merasakan cara mengajar orangtua menyenangkan.

Jika anak dan orangtua berada di waktu terbaiknya, maka pelajaran yang sulit akan terasa mudah dimengerti.

Menurut Damar, anak-anak usia 3–9 tahun sangat menyukai belajar dengan benda konkret. Anak akan lebih memahami pembelajaran secara praktik, dibandingkan hanya diberikan teori-teori. Karena duduk lama untuk memahami hal yang baru tanpa praktik nyata, hanya akan memicu stres pada anak.

Hal yang dapat dilakukan, misalnya mengenalkan anak pada mainan-mainan yang realistik, belajar matematika dengan susunan balok, dan sebagainya.

Cara Menghindari Stres

Connect before correct bisa digunakan untuk mengoreksi perilaku anak yang salah. Namun, untuk hal belajar kita harus menggunakan teach by teaching not by correcting. Artinya, jika ingin mengajarkan sesuatu ke anak, orangtua harus mencontohkannya.

Hal ini karena pengoreksian yang kita lakukan secara langsung ke anak bisa jadi malah merusak konsentrasi anak. Padahal, anak-anak membutuhkan usaha ekstra untuk berkonsentrasi.

Selain itu, koreksi hanya akan membuat anak menjadi defensif. Karena limbik sistem di bagian otak anak akan memberikan sinyal bahwa hal tersebut tidak nyaman.

Jadi respons yang keluar akan melawan, atau anak akan marah dan menolak untuk belajar lagi.

Ketiga, anak mungkin tidak bisa berpikir untuk menentukan yang benar dari dikerjakan dan koreksi yang diberikan.

Dengan tidak langsung, mengoreksi kesalahan anak juga membuat mereka memiliki problem solving skill yang baik. Maka dari itu, banyak sekali skill anak yang bisa kita asah saat kita belajar bersama.

Sumber Stres Pada Anak

Stres merupakan respons terhadap perubahan negatif dalam kehidupan. Dalam jumlah kecil, stres mungkin bisa berefek baik. Namun, stres yang berlebihan dapat memengaruhi cara anak berpikir, bertindak, dan merasa.

Anak-anak belajar bagaimana merespons stres saat mereka tumbuh dan berkembang.

Banyak peristiwa stres yang dapat dikelola oleh orang dewasa akan menyebabkan stres pada anak. Bahkan perubahan kecil dapat memengaruhi perasaan aman anak.

Menurut Damar, sumber stres pada anak terbagi dua, yaitu eksternal dan internal.

Medineplus juga menyatakan stres akibat eksternal dapat dipengaruhi oleh kekhawatiran tugas sekolah dan nilai, serta tanggung jawab, masalah dengan teman hingga kondisi rumah yang tidak kondusif.

Sementara, stres internal adalah kecemasan yang ia rasakan. Hal ini bisa dipengaruhi banyak faktor, misalnya toxic stress, yaitu stres yang terjadi secara berulang dan berakibat anak merasakan situasi yang tidak aman.

Selain itu, ada pula tingkatan stres pada anak, lho. Untuk mendengarkannya, kunjungi tautan siniar Obrolan Meja Makan episode "Mengelola Stres pada Anak saat Belajar" hanya di Spotify.

Ikuti juga siniarnya agar kamu terus update info soal parenting, isu pernikahan, dan masih banyak lagi!

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/12/102353771/cara-kelola-stres-pada-anak-saat-belajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke