Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Profesi dan Peran Bidan Menjaga Ibu saat Melahirkan

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.COM - Profesi dan peran bidan sangat penting untuk menjaga kestabilan kesehatan di masyarakat, terutama kelangsungan hidup ibu dan bayi. Dalam hal ini, bidan berperan sebagai pembantu masa kehamilan hingga pasca kelahiran.

Kompetensi bidan dapat diukur melalui indikator keberhasilan pembangunan kesehatan, yaitu umur harapan hidup (UHH). Indikator ini berfokus pada angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI).

Menurut BPS, angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempatnya tinggal dan status sosial orangtua.

Upaya penurunan AKB dan AKI mulai didapatkan dengan meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu. Ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup sehat dalam menjaga tumbuh kembang anak secara berkelanjutan.

Peran dan fungsi bidan juga dibahas oleh Safira Cantika Desra, Bidan dan Co-Founder @bidandesi, lewat siniar Obrolan Meja Makan episode “Peran Bidan dalam Mendampingi Calon Ibu”.

Cantika menjelaskan bahwa kebanyakan bidan tergabung ke dalam The International Confederation of Midwives (ICM) atau organisasi bidan seluruh dunia. ICM telah membuat standar tugas dan peran seorang bidan secara rinci.

Tugas dan Peran Seorang Bidan

Dalam ICM, bidan tidak hanya membantu ibu yang ingin melahirkan, tetapi juga sebagai pelayan mandiri pada masa promotif dan preventif. Bidan juga fokus di sepanjang siklus reproduksi manusia.

Cantika menyebutkan bahwa tugas bidan sangat kompleks, di antaranya melayani kebutuhan sejak pranikah, prakonsepsi, hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, anak prasekolah, kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana, sampai ke menopause.

Bidan juga menjunjung tinggi fisiologi dan kelahiran bayi secara normal. Cantika juga menyebutkan bahwa seorang bidan lebih mendukung fitrah seorang perempuan dan membantu ia mendapatkan fitrahnya sebagai manusia.

Sebagai bidan, tugas yang dilakukan tentunya harus mengikuti prosedur yang ada dan berbasis bukti. Bidan juga berusaha untuk meminimalisasi intervensi medis atau tindakan medis jika tidak perlu. Namun jika diperlukan, biasanya bidan akan bekerja sama dengan dokter dan meminta sarannya.

Di Puskesmas, bidan bertugas di Poli Kesehatan Ibu dan Anak. Di Poli itu, dokter tak dapat berdiri sendiri tanpa bidan. Biasanya bidan akan merawat proses kelahiran fisiologi, sementara dokter akan turun tangan saat terjadi komplikasi dan sebagainya.

Selain itu, jika proses melahirkan dilakukan secara normal, bidan yang akan menangani. Sementara itu, proses melahirkan secara caesar ditangani oleh dokter.

Cara Mendapatkan Bidan yang Tepat

Bidan yang baik mampu membangun komunikasi interpersonal dengan pasiennya. Jika hubungan interpersonal ini tidak baik, kedua belah pihak akan merasa tidak nyaman.

Untuk itu, sebagai pasien, kita juga perlu turut andil untuk berkomunikasi aktif. Selain itu, jika benar-benar tidak menemukan kecocokan, sebaiknya mengganti bidan demi kenyamanan bersama dalam waktu yang dibutuhkan.

Kalau bisa, cari bidan yang bisa memenuhi kebutuhan kita. Pilihlah bidan yang selalu mengomunikasikan apa yang ia sarankan dan meminta pendapat dari kita. Bukan bidan yang mengambil keputusan dan tindakan sendiri.

Bidan juga harus menghormati keputusan pasien dan keluarganya untuk memilih suatu tindakan. Bidan dapat menyarankan yang terbaik dan memberi tahu kelebihan serta kekurangan pilihan keluarga pasien, tanpa harus memaksakan pendapatnya.

Perhatikan juga apa bidan dapat memberikan informasi yang detail terkait proses yang akan dilalui. Hal ini sangat penting karena bidan juga bertanggung jawab dengan fisik, mental, dan spiritual sang ibu.

Spiritual ini adalah keyakinan ibu terhadap keselamatannya dan sang buah hati saat persalinan terjadi. Dalam proses persalinan kondisi ibu sangat rentan terkena morning sickness. Bahkan, bisa saja memengaruhi kondisi mentalnya.

Hal ini tidak dapat dianggap sepele karena ibu bisa saja mengalami penurunan imun dan berujung harus istirahat total. Oleh karenanya, bidan harus mampu untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasiennya.

Menurut Cantika, bidan juga berfokus pada Women Centered Care. Kira-kira apa ya yang dimaksud dengan hal tersebut? Dengarkan kelanjutan penjelasannya dari siniar Obrolan Meja Makan episode “Peran Bidan dalam Mendampingi Calon Ibu” hanya di Spotify.

Ikuti juga siniar Obrolan Meja Makan agar Moms and Dads tak ketinggalan informasi seputar parenting, isu kesehatan keluarga, isu yang cocok untuk pasangan, hingga persiapan membina rumah tangga!

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/10/220000871/mengenal-profesi-dan-peran-bidan-menjaga-ibu-saat-melahirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke