Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peserta Kampus Mengajar Bantu Adaptasi Teknologi di 3.846 Sekolah

KOMPAS.com - Kampus Mengajar adalah sebuah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa selama 1 semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dalam program Kampus Mengajar angkatan 3, ada sebanyak 16.174 mahasiswa yang menyelesaikan periode penugasan selama 18 minggu yang dilakukan di 3.846 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.

Selanjutnya para mahasiswa akan kembali ke perguruan tinggi masing-masing. Selama penugasan, mahasiswa peserta Kampus Mengajar telah memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan dasar.

Selain itu, para mahasiswa ini juga memiliki tugas untuk mengakselerasi adaptasi teknologi bagi para guru.

Peserta Kampus Mengajar bantu adaptasi teknologi di sekolah

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril mengatakan, kehadiran mahasiswa di program Kampus Mengajar di sekolah, membantu adaptasi teknologi kepada guru dan tenaga kependidikan.

"Harapannya pelaksanaan Kampus Mengajar bisa mendorong proses pembelajaran Indonesia yang lebih kontemporer dan mengikuti perkembangan zaman," terang Iwan seperti dikutip dari laman Itjen Kemendikbud Ristek, Minggu (3/7/2022).

Selama penugasan, mahasiswa peserta bersama para guru menjalankan berbagai program inovatif yang dapat membantu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri menjelaskan, dari berbagai program inovatif tersebut terdapat program-program yang bisa terus digunakan secara berkelanjutan di sekolah setelah penugasan mahasiswa selesai.

"Jejak-jejak baik yang ditinggalkan oleh para mahasiswa di sekolah pasti akan selalu tertanam di benak para siswa," ujar Jumeri.

Program dari Kampus Mengajar harus diteruskan sekolah

Dia menyampaikan, pembelajaran yang menyenangkan serta program-program yang membantu peningkatan literasi numerasi siswa dapat dilanjutkan sekolah-sekolah sasaran Kampus Mengajar angkatan 3.

Kampus Mengajar adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Sekaligus membagikan ilmu, keterampilan, dan inspirasi bagi para murid.

Selain memperoleh pengalaman, para mahasiswa yang telah menyelesaikan program Kampus Mengajar berhak mendapatkan rekognisi sebesar 20 sks dari hasil belajar selama mengikuti program.

Bantu kemajuan pendidikan Indonesia

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menambahkan, para mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar berhasil memberikan dampak positif terhadap akselerasi peningkatan literasi dan numerasi siswa melalui kolaborasi dengan para guru untuk membuat strategi pembelajaran efektif namun menyenangkan.

"Ada banyak sekali cerita baik yang ditorehkan adik-adik mahasiswa selama 18 minggu periode penugasan di sekolah sasaran," imbuh dia.

Nizam berharap, semoga dampak serta cerita baik selama proses pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3 yang dikawal bersama-bersama bisa menjadi sebuah lompatan besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia.

Nizam mengungkapkan, pengalaman selama bertugas di Kampus Mengajar bisa mengasah kompetensi mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja.

"Saya meyakini program kerja yang dilaksanakan mahasiswa di sekolah memberi manfaat dalam pengembangan kapasitas kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, penyelesaian masalah, komunikasi, manajemen tim, dan peningkatan cara berpikir analitis," tutur Nizam.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/04/144500771/peserta-kampus-mengajar-bantu-adaptasi-teknologi-di-3.846-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke