Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Evaluasi UTBK 2022 Unesa Gelombang 1, Peserta Terlambat hingga Berkaos Oblong

KOMPAS.com - Pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022 Gelombang 1 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ada beberapa hal yang menjadi evaluasi.

Apa saja itu? Melansir laman resmi Unesa, Selasa (24/5/2022), UTBK gelombang 1 yang berakhir 23 Mei 2022 ini ada beberapa kejadian unik dan menarik.

Seperti peserta batal ujian karena terlambat hingga ada yang memakai kaos oblong. Bahkan ada pula peserta yang memakai sandal, bukan sepatu.

1. Terlambat

Menurut Ketua Satuan Admisi Unesa, Dr. Sukarmin, M.Pd., pada sesi pertama ada satu peserta asal Bojonegoro yang terlambat melebihi waktu yang ditentukan dan terpaksa tidak bisa mengikuti ujian.

Peserta tersebut menginap di salah satu penginapan di kawasan Gubeng. Alasannya terlambat karena paginya merasa kurang sehat.

Peserta yang tidak disebutkan namanya itu bertolak dari penginapannya di kawasan Gubeng sekitar pukul 06.30 dan tiba di lokasi ujian sekitar pukul 07.28, padahal batas keterlambatan sampai pukul 07.15.

"Toleransi keterlambatan peserta yaitu 30 menit. Itu dihitung mulai 06.45 hingga 07.15. Sesuai ketentuan dari pusat, peserta yang terlambat lebih dari waktu toleransi tidak bisa mengikuti ujian," ujar Sukarmin seperti dikutip dari laman Unesa.

Dari kasus tersebut, peserta pada sesi dan gelombang berikutnya harus hadir lebih awal di lokasi ujian. Pastikan lokasi ujiannya di kampus mana, ketahui jarak tempuh dan tentukan transportasi ke lokasi.

2. Salah tanggal

Hal lain yang menarik ialah adanya peserta yang salah tanggal ikut ujian. Peserta yang akan mengikuti tes kelompok Saintek itu harusnya mengikuti tes pada sesi ke-9 (sesi pagi), Sabtu, 21 Mei 2022.

Namun, dia malah datang mengikuti tes pada Minggu, 22 Mei 2022. Ini terjadi karena peserta keliru melihat jadwal atau tidak memastikan kembali tanggal ujian yang tertera di kartu peserta tesnya.

"Karenanya, bagi peserta gelombang berikutnya, diimbau untuk memperhatikan baik-baik jadwal ujiannya, kapan, di kampus mana dan pada sesi keberapa. Itu penting, sebab kalau sampai keliru, resikonya bisa gagal ikut ujian," jelasnya.

3. Pakai sandal dan kaos oblong

Tak hanya itu saja, ada pula peserta yang tidak mengenakan sepatu alias hanya pakai sandal. Panitia lantas bertanya sepatunya di mana? Peserta beralasan tidak tahu kalau tesnya pakai sepatu.

Panitia bertanya lagi, apa tidak membawa peraturan sebelumnya? Lantas peserta menjawab lupa dan tidak sempat.

Ada juga peserta yang datang mengenakan sepatu tetapi berkaos oblong. Peserta beralasan yang hampir sama. Karena ujian belum mulai, peserta lantas mencari atau meminjam sepatu dan baju hem kepada mahasiswa lainnya dan akhirnya bisa mengikuti ujian.

"Kalau mengikuti tes itu perhatikan baik-baik syarat dan ketentuannya. Apalagi ini tes nasional yang diadakan pusat, tidak bisa sembarangan datang tidak pakai sepatu dan kaosan," tandas dosen FMIPA itu.

Selain tiga kejadian itu, pihaknya juga menemukan peserta yang ketiduran saat mengikuti ujian.

Karenanya, ia meminta kepada peserta sesi selanjutnya untuk memperhatikan baik-baik syarat dan ketentuan ujian, seperti:

"Sekali lagi perhatikan baik-baik ketentuannya. Jangan lupa belajar yang giat. Semoga ikhtiar dan doa peserta sesuai harapan dan bisa diterima di kampus tujuan," harap Sukarmin.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/05/27/115928571/evaluasi-utbk-2022-unesa-gelombang-1-peserta-terlambat-hingga-berkaos-oblong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke