Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom Unair: 3 Hal Perlu Disiapkan Pelaku Usaha Jelang Lebaran 2022

KOMPAS.com - Selama ini, banyak yang merespons terkait adanya kebijakan pelarangan truk atau mobil barang yang over load over dimension (ODOL).

Namun beberapa pihak mengkhawatirkan kebutuhan pokok akan naik lantaran berkaitan pada jasa logistik. Terlebih jelang Lebaran 2022 ini.

Akan tetapi, Ekonom Universitas Airlangga (Unair) Rossanto Dwi Handoyo, SE., MSi., PhD., mengatakan sebaliknya, bahwa kebijakan ODOL tidak menghambat logistik.

"Tidak mungkin terjadi krisis kebutuhan pokok karena ODOL. Karena value per unit itu sudah diperhitungkan," ujarnya dikutip dari laman Unair, Selasa (29/3/2022).

Ia memberi contoh, biaya distribusi 12 ton akan berpengaruh terhadap harga per liter minyak goreng. "Anggaplah biaya distribusinya 500 rupiah per liter. Artinya itu semua sudah diperhitungkan," imbuhnya.

Rossanto menegaskan agar memperbanyak kuantitas sewa unit truk dan mematuhi jumlah berat yang diizinkan (JBI).

"Ini hanya perkara manajemen saja, tidak perlu disangkutpautkan pada biaya logistik meningkat lalu berdampak pada harga produk," tegasnya.

Dosen sekaligus konsultan di bidang Ekonomi Keuangan dan Perdagangan Internasional itu juga menekankan model-model ODOL harus dikurangi.

Pasalnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat membuat kebijakan pengangkutan itu juga bermuara untuk kepentingan publik.

Karena itu, ia menyebut setiap perusahaan memiliki pola ekonomi dalam jangka panjang yang bisa diperhitungkan.

Adapun 3 hal yang perlu disiapkan pemerintah dan pelaku usaha menjelang Lebaran 2022.

1. Memesan jasa angkutan jauh hari

Pada saat menjelang puasa dan lebaran biasanya permintaan pasar meningkat. Menurutnya, itu bukan serta merta, tapi momen tersebut sudah bisa diprediksi jauh-jauh hari.

"Misal saja setiap bulan membutuhkan 100 kali pengiriman, bisa jadi saat puasa menjadi 150 kali pengiriman," tuturnya.

Permintaan naik bukan berarti naiknya muatan, perencanaan distribusi harus matang. Ketika produksi ada kenaikan tentunya juga berpengaruh pada distribusi logistik.

Alternatifnya, pelaku usaha harus menyewa jasa truk lebih banyak dari biasanya bukan berperilaku greedy (tamak).

2. Berikan reward untuk yang taat

Ia berpendapat seharusnya selain akomodasi untuk perbaikan jalan maupun kendaraan. Pemerintah juga mengalokasikan dana penghargaan untuk seseorang yang menegakkan aturan.

3. Ada pengawasan dari pintu keluar gudang

Rossanto menjelaskan sebelum menuju jalan arteri atau jalan tol, pengawasan pada jembatan timbang yakni pintu keluar pergudangan atau pabrik juga harus diperketat.

Dengan demikian, tidak ada lagi alasan pelaku usaha mengirimkan barang melebihi kapasitas.

"Percayalah cost yang dikeluarkan untuk pengawasan itu jauh lebih rendah ketimbang biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan infrastruktur," tandas Rossanto.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/04/02/094845671/ekonom-unair-3-hal-perlu-disiapkan-pelaku-usaha-jelang-lebaran-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke