Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Para Guru Gunakan Platform Merdeka Mengajar Kurikulum Merdeka

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka didukung dengan kehadiran Platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat.

Saat ini, tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Yaswardi mengatakan guru harus bisa efektif memberikan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak pada daya serap anak.

"Maka dari itu saya harap Platform Merdeka Mengajar ini dapat memberi fasilitas yang dapat digunakan guru untuk mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan,” ucap Yaswardi, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar bertema “Belajar, Mengajar, dan Berkarya bersama Platform Merdeka Mengajar”, Kamis (24/2/2022) seperti dilansir dari laman GTK Kemendikbud.

Sejumlah guru yang telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar pun berbagi pengalaman dalam menggunakannya.

Guru SMP Muhammadiyah 2 Tepus, Yogyakarta, Susilo Windriyatno misalnya, ia mengakui bahwa di platform tersebut para guru dapat melihat referensi dan mengambil inspirasi dari guru-guru lain, serta dapat mengambil aksi nyata dari berbagai modul ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hingga asesmen.

“Saya memakai asesmen diagnostik di Platform Merdeka Mengajar. Saya ingin tahu sejauh mana anak-anak paham materi yang saya sampaikan. Apakah saya perlu mengulang lagi, atau saya bisa lanjutkan materi saya. Nah, asesmen ini memberi kita umpan balik tentang pemahaman siswa, karena ketika siswa selesai mengerjakan isian di platform ini, otomatis akan ada umpan balik untuk guru,” tutur Susilo.

Susilo juga mengatakan bahwa platform tersebut membantunya dalam memetakan kemampuan anak didik.

“Apakah siswa sudah cakap, perlu intervensi khusus, atau sudah mahir, semuanya diinformasikan. Ini benar-benar membantu saya memetakan kemampuan anak-anak saya, sehingga saya bisa memberi pembelajaran sesuai kemampuan siswa-siswa saya,” terang Susilo.

Susilo juga mengakui banyak video inspirasi di Platform Merdeka Mengajar yang membuatnya tambah semangat mendidik.

“Ada juga fitur pelatihan mandiri yang sangat bermanfaat. Di sini, saya bisa berlatih sendiri, di mana pun, kapanpun, tanpa terhalang tempat dan waktu. Saya belajar apa itu pendidikan yang memerdekakan, bagaimana caranya mempraktikkan Kurikulum Merdeka, dan lain-lain. Platform ini sangat nyaman dan mudah digunakan. Semoga bapak dan ibu guru dapat mengikuti jejak-jejak kita belajar secara mandiri,” tutur Susilo.

Diakui Susilo, dirinya yang dulu harus membuat RPP terlebih dahulu sebelum mengajar, kini dapat mengakses materi-materi RPP yang tersedia di Platform Merdeka Mengajar.

“RPP bisa kita modifikasi sesuai keadaan di sekolah kita,” ucap Susilo.

Sementara itu, Samuel Kuriake Balubun dari SMA Negeri 5 Tual, Maluku, mengakui Platform Merdeka Mengajar sangat penting dan bermanfaat dalam pelaksanaan layanan belajar di sekolah.

“Karena di platform ini tersedia berbagai jenis modul ajar yang bisa dimanfaatkan para guru untuk mengembangkan pembelajarannya,” ucap Samuel.

Senada dengan Samuel, Windarmansyah dari SMK Negeri 01 Palembang, Sumatra Selatan, mengatakan dirinya banyak mendapatkan ilmu baru.

“Terutama untuk menyampaikan materi pembelajaran pada siswa dengan menggunakan Profil Pelajar Pancasila,” ucap Windarmansyah.

Lalu, Guru SD Negeri Jarit 01, Lumajang, Vivi Wahyuni mengamini hal tersebut. Ia merasakan platform ini sangat bermanfaat bagi dirinya yang sibuk mengajar sekaligus mengurus rumah tangga.

“Biasanya kita guru-guru itu kebanyakan waktunya penuh ya di sekolah. Di rumah sudah capek, mau buka laptop ini bagaimana, pokoknya ruwet, apalagi ibu-ibu seperti saya. Dengan Merdeka Mengajar, kita tinggal pegang telepon genggam saja, kita bisa menonton video inspirasi, bisa melihat inovasi guru lain, yang kalau memang cocok, bisa langsung kita gunakan,” terang Vivi.

Menurut Vivi, guru butuh referensi untuk memahami pembelajaran yang memerdekakan. Bagaimana supaya siswa mengalami pembelajaran yang tidak tebas rata, yang berdasarkan kemampuan siswa masing-masing.

"Kami membutuhkan sesuatu yang setidaknya dalam genggaman. Platform ini sangat lengkap, ada buku buat gurunya, ada buku buat muridnya. Kita tinggal comot saja,” ucap Vivi menceritakan pengalamannya, yang seperti Susilo, mengaku amat terbantu video-video inspirasi di Merdeka Mengajar.

“Kita dapat mengambil apapun yang ada di modul-modul pada Platform Merdeka Mengajar, kemudian kita sesuaikan dengan kemampuan siswa kita. Jika ada pelajaran yang tidak kita mengerti, kita bisa lihat inovasi guru lain. Kalau cocok, bisa kita terapkan langsung bagi kelas kita,” ucap Vivi.

Terkait harapan bagi Merdeka Mengajar, Susilo berharap bisa ditambahkan fitur unggahan atau upload hasil karya siswa dan fitur unduhan sertifikat jika guru melakukan pelatihan mandiri.

"Kami sebagai guru juga menggunakan akun belajar.id, mungkin bisa ditautkan dengan Info GTK supaya makin mudah digunakan," paparnya.

Sementara Vivi berharap ada fitur unggah RPP atau modul ajar.

"Sehingga kami bisa berbagi RPP buatan sesama guru, dokumentasi foto-foto siswa, dan untuk bukti karya seperti video dapat terkoneksi ke YouTube, agar bisa dilihat guru-guru lain,” harap Vivi.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/26/140950171/cerita-para-guru-gunakan-platform-merdeka-mengajar-kurikulum-merdeka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke