Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penutupan KOPSI 2021, Jalan Sunyi Melahirkan Ilmuwan Kelas Dunia

KOMPAS.com -Kompetisi Penelitian Siswa atau KOPSI 2021 yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek secara resmi ditutup pada Sabtu, 20 November 2021.

Kegiatan ini merupakan pengembangan kegiatan yang sebelumnya bernama Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia. KOPSI 2021 merupakah tahun ke-13 penyelenggaraan kompetisi penelitian siswa SMA sederajat dengan mengangkat tema "Inovasi Potensi Lokal untuk Pemulihan Indonesia".

KOPSI tahun ini masih dilaksanakan secara daring dengan memperlombakan tiga bidang yakni: Matematika, Sains, dan Teknologi (MST); Fisika Terapan, dan Rekayasa (FTR); dan Ilmu Sosial dan Humaniora (ISH).

Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi dalam sambutan menyampaikan, pelaksanaan KOPSI merupakan pengejawantahan arahan Presiden Jokowi menuju ekonomi dan industri 4.0 atau bahkan 5.0.

"Dan untuk menghadapi hal ini, para generasi muda yang akan ada di garda depan. Untuk itu para generasi muda harus dilatih untuk memiliki mindset adaptif dan kemampuan mempelajari hal baru secara cepat, kreatif, dan inovatif," ujar Asep Sukmayadi.

"Kreativitas berbasis riset ke depannya diharapkan mampu mendorong transformasi ekonomi Indonesia," tegas Kepala Puspresnas.

Lebih lanjut Kepala Puspresnas menjelaskan, selain kompetisi dalam KOPSI 2021 digelar pula "Workshop Meneliti Itu Seru" menghadirkan narasumber di bidang penelitian yang bertujuan membangun semangat pantang menyerah dan wawasan penelitian, khususnya di masa pandemi.

"Para finalis KOPSI yang diharapkan ke depannya menjadi peneliti muda Indonesia yang mampu menggerakkan potensi daerahnya sendiri melalui riset dan inovasi, meningkatkan nilai tambahnya sehingga daerahnyapun memiliki kemampuan menyelesaikan tantangan yang dihadapi," harap Asep Sukmayadi.

Jalan sunyi ruang intelektual

Hal senada disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebut para siswa akan menjadi penentu perkembangan ilmu pengetahuan masa depan.

"Siswa siswa inilah yang akan memegang obor dan menentukan akan seberapa jauh perkembangan dunia intelektual negeri ini kelak di kemudian hari," ungkap Ganjar. 

Dalam kesempatan tersebut Ganjar juga mengingatkan agar siswa terus mengembangkan semangat kolaborasi dan gotong royong.

"Sejak awal negara ini didirikan, semangat yang dipakai adalah semangat gotong royong. Satu semangat untuk menularkan semangat pada yang lain. Satu upaya untuk menularkan upaya pada yang lain," pesan Ganjar.

"Ruang intelektual ini adalah jalan sunyi untuk membuat lompatan setinggi-tingginya. Maka saya mendoakan, semoga akan lahir di antara kalian ilmuwan terkemuka kelas dunia. Lebih baik kita merasakan lelahnya pembangunan daripada meratapi pahitnya ketertinggalan," pungkasnya.

Direktur SMA Suhartono Arham, Direktur SMA Kemendikbud Ristek menyampaikan penelitian dan riset harus terus dilakukan guna menyelesaikan berbagai masalah dan agar hidup menjadi lebih baik.

"Di sinilah riset dan penelitian menjadi bermakna sebagai cara dalam menyelesaikan berbagai permasalahan," ungkap Suhartono Arham.

Direktur SMA menilai saat ini aktivitas riset Indonesia masih sangat rendah sehingga membutuhkan ketersediaan SDM yang berkualitas. "Oleh karena itu, para finalis KOPSI kalian harus membumikan penelitian dan inovasi di bumi tercinta ini," pesan Suhartono Arhan.

"Juara sesungguhnya adalah mereka yang memiliki integritas dan mampu bekerja sama membangun jejaring dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna, inovatif, realistis, dan efisien dalam menghasilkan produk bagi kesejahteraan, kemakmuran, dan perdamaian dunia," jelasnya.

Peraih medali emas KOPSI 2021

Tahun ini, jumlah proposal terdaftar sejumlah 2.037 proposal penelitian dari seluruh Indonesia. Dari 2.037 proposal tersebut terseleksi sebanyak 1.175 naskah penelitian.

Selanjutnya dari 1.175 naskah penelitian diseleksi kembali menjadi 175 naskah penelitian dari 372 siswa. Mereka berasal dari 98 SMA dan 26 MA dari 28 provinsi di Indonesia dan 1 SILN Jeddah.

Setelah melalui proses seleksi pameran, presentasi, dan wawancara, berikut daftar peraih medali emas dalam KOPSI 2021:

Medali Emas Fisika Terapan dan Rekayasa

  • Zaki Zaidan Akbar, SMAN 3 Kota Malang, Jawa Timur
  • Atya Danastri Masantika, SMAN 3 Kota Malang Jawa Timur
  • Safina Amelia Khansa MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur

Medali Emas Ilmu Sosial Humaniora

Medali Emas Matematika, Sains, dan Teknologi

  • Adilah Nur Salsabila, SMAIT Samawa Cendikia, Sumba - NTB
  • Arsyadila Sophia Fidduha, SMAIT Samawa Cendikia, Sumba - NTB
  • Muhammad Fajrulfalaq Izzulfirdausyah, SMAN 7 Yogayakarta, DI Yogyakarta
  • Davin Elian Qariru, SMAN 7 Yogayakarta, DI Yogyakarta
  • Putri Adinda Irmayanti, SMAN 1 Nunukan, Kalimantan Utara
  • Nadia Aulia, SMAN 1 Nunukan, Kalimantan Utara
  • Putu Mirah Wahyu Subagia Putri, SMAN 3 Denpasar, Bali
  • Kadek Indira Maheswari, SMAN 3 Denpasar, Bali

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/20/212314071/penutupan-kopsi-2021-jalan-sunyi-melahirkan-ilmuwan-kelas-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke